Ngawi, Memo
Petugas Dinas Peternakan Kabupaten Ngawi , Jawa Timur, mau tak mau meminta putar balik beberapa puluh kendaraan pengangkut beberapa sapi yang diindikasi terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) saat aktivitas pemantauan pemasaran ternak di Pasar Hewan Legi, daerah Kandangan. 39 kendaraan Basa Sapi Terinveksi PMK Ditolak masuk Ngawi
“Dari sekitar 132 kendaraan truk dan mobil pikap yang dicheck, sekitar 39 kendaraan salah satunya disuruh putar kembali ke wilayah aslinya karena mengusung sapi yang diperhitungkan terkena PMK,” kata Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko di Ngawi, Rabu.
Menurut dia, aktivitas pemantauan pemasaran ternak sapi dan kambing di pasar hewan itu mempunyai tujuan untuk memperhitungkan masuknya virus PMK ke Ngawi yang dibawa ternak dari pedagang sapi atau kambing luar wilayah.
Beberapa puluh kendaraan yang dipaksakan putar balik itu bukan hanya dari Ngawi, tetapi beberapa pedagang di luar kota di Jawa timur, seperti Bojonegoro, Nganjuk, Magetan, dan Madiun.
Dalam aktivitas pemantauan dan pengecekan itu, petugas bukan hanya mengecek keadaan kesehatan ternak sapi dan kambing yang dipasarkan. Petugas mengecek kelengkapan surat jalan kesehatan ternak yang dipunyai beberapa pedagang.
Sama sesuai data, hasil dari pemantauan itu, petugas mendapati ada 11 ekor sapi punya pedagang yang diperhitungkan diindikasi PMK. Petugas ambil contoh dari belasan ternak sapi itu untuk dilaksanakan tes laboratorium selanjutnya.
“Dari 11 ekor sapi yang diduga terkena PMK itu dua ekor salah satunya datang dari daerah Ngawi, dan bekasnya asal luar wilayah Ngawi,” kata Antok, panggilan akrab Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko.
Pihaknya akui team dari Dinas Perternakan Ngawi terus berusaha optimal melalukan penelitianlans dan pengecekan kesehatan ternak ke pasar hewan dan peternak sapi kambing di Ngawi buat memperhitungkan penyebaran PMK di daerahnya.
Dia mengeklaim selama ini tidak ada penemuan kasus penyebaran PMK pada ternak sapi, kambing, atau kerbau di Kabupaten Ngawi.
Disamping itu, Dinas Peternakan di tempat bekerja sama dengan lembaga berkaitan, seperti polisi dan TNI lakukan pengawasan ketat pada jalan raya ternak sapi dan kambing yang masuk ke daerahnya.