MEMO – Sepanjang tahun 2024, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara mencatat total 279 kejadian kebakaran yang terjadi di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 379 kejadian.
Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, menyebutkan bahwa jenis bangunan yang paling sering terbakar adalah rumah warga, dengan jumlah mencapai 94 kasus. “Dari data yang kami himpun, mayoritas kebakaran terjadi pada bangunan tempat tinggal,” ungkap Gatot saat dikonfirmasi pada Kamis (2/1/2025).
Ia merinci penyebaran kasus kebakaran, antara lain 53 kejadian pada tempat usaha, lima kejadian di pabrik, 26 kejadian pada kendaraan, serta 27 kebakaran pada instalasi luar gedung. Selain itu, ada 18 kasus kebakaran di area tumbuhan, enam di lapak, 39 pada tumpukan sampah, dan 11 kasus lainnya terjadi pada objek lain.
“Penyebab utama kebakaran adalah korsleting listrik atau arus pendek, yang terjadi sebanyak 158 kali,” jelas Gatot.