MEMO, Pasuruan : Dalam lima bulan terakhir, ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Bangil mendapatkan program asimilasi.
Total sebanyak 102 WBP yang telah mendapatkan asimilasi. Belum lagi di bulan juni ini, Rutan Bangil kembali mengusulkan sebanyak 14 narapidana untuk mendapatkan asimilasi.
Kepala Rutan Bangil, Akhmad Sobirin Soleh mengatakan program pemberian asimilasi tahun ini lebih pendek, yakni hanya sampai 30 Juni 2023.
“Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang sampai akhir tahun. Namun sepertinya untuk tahun ini hanya sampai 30 juni 2023,” kata Sobirin saat ditemui di ruangannya, Jumat (2/6/2023).
Dijelaskannya, setiap narapidana yang akan mendapatkan program asimilasi harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Diantaranya berkelakuan baik yang dibuktikan dengan tidak sedang menjalani hukuman disiplin dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir.
Tak hanya itu saja, setiap WBP wajib aktif mengikuti program pembinaan dengan baik; dan telah menjalani setengah masa pidana.
“Intinya berkelakuan baik dan telah menjalani separuh dari masa pidananya,” singkatnya.
Sementara itu, saat ditanya seputar jumlah WBP yang mendapatkan program asimilasi di setiap tahunnya, Sobirin menjelaskan pada 2020, WBP yang mendapatkan asimilasi ada 270 orang.
Setahun berikutnya di 2021 ada 200 warga binaan dan pada 2022, sebanyak 176 warga binaan.
“Untuk 2023, ini kebijakan pemberian asimilasi diberlakukan hingga Juni 2023,” singkatnya.
Meski telah banyak warga binaan yang mendapatkan asimilasi, tidak mampu membuat hunian Rutan Bangil lebih longgar. Sejauh ini masih ada 618 warga binaan di sana. Jumlah ini jauh dari ideal. Rutan ini hanya berkapasitas 200 orang.
“Memang masih overload. Karena kapasitas idealnya hanya 200 orang,” katanya.