Kediri, Memo.co.id
Dugaan keterlibatan seorang wanita di balik pembunuhan secara keji terhadap Fendi Timah, bakul bakmi di Jl Sultan Agung Kota Kediri, terus menguat. Tim idetifikasi Polres Kediri Kota, sudah menemukan beberapa sidik jari, di semua barang bukti yang disita penyidik. Hanya saja, untuk menentukan status tersangka, petugas harus menemukan barang bukti lain dan pengakuan dari keterangan saksi-saksi.
Meski begitu, tim Reskrim Polres Kediri Kota, sudah mengarah pada beberapa pelaku yang diduga masuk warung milik Fendi Timah pada tengah malam, sebelum pembunuhan secara keji itu terjadi. Hanya saja, orang yang telah masuk dan menemui korban tersebut apakah melakukan pembunuhan terhadap korban atau bukan. ” Informasinya, ada wanita juga,” kata sumber di kepolisian.
Sementara itu, petugas kepolisian juga mendalami dari keterangan beberapa saksi yang sudah diperiksa. Semakin banyak saksi dan banyak informasi yang didapatkan oleh penyidik, akan mempermudah pengungkapan kasus pembunuhan yang menghebohkan Kota Kediri, minggu ini.
Penyidik dan penyelidik di Reserse Kriminal Polres Kediri Kota memiliki SOP tersendiri, untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan. Pada setiap tindak kriminal pasti meninggalkan jejak. Rata rata, kepolisian mengungkap kasus pembunuhan dalam kurun waktu satu minggu, jika pada awal kejadian sudah menemukan petunjuk dan barang bukti.
Ada beberapa barang bukti yang sudah diamankan Reskrim Polres Kediri Kota, diantaranya sebilah pisau parang pemotong daging, kaos lorek hitam, celana panjang hitam, karpet dan bantal yang berlumuran darah serta botol air minum yang diduga milik pelaku. Semua yang ada dalam beberapa barang bukti tersebut meninggalkan jejak dan bisa diungkap melalui sidik jari.
Seperti diberitakan Memo sebelumnya, Sebelum dibunuh dengan cara keji, Fendi Timah, bakul bakmi di Jl Sultan Agung Kediri, diduga kedatangan orang pada tengah malam. Kedatangan orang tengah malam diduga terkait dengan urusan antara kedua pihak, yakni Fendi dan orang yang datang ke rumah tersebut.
Dugaan ini terlihat ketika tim identifikasi POlres Kediri Kota menemukan tanda tanda ada orang masuk dan membawa dua botol minum air mineral, masing masing 1 liter-an. Botol berisi 1 liter air putih itu tertinggal dan diletakkan di meja warung tersebut. Disamping botol, ada pisau belati.
Jika analisa ini mendekati kebenaran, ada dua pelaku yang menemui Fendi Timah , bakul bakmi asal Medan tersebut. Dugaan kuat, pemilik botool air minum tersebut ada kaitannya dengan pelaku pembunuhan terhadap korban Fendi Timah. Pelaku, diduga juga saling kenal dengan korban. Terbukti, korban juga memasukkan ke dalam warung, pada tenghah malam.
Sementara itu, menurut beberapa warga sekitar, kondisi warung milik Fendi Timah, dua hari sebelum kejadian pembunuhan, warung tersebut dalam keadaan tidak buka. Namun, petugas identifikasi menemukan bukti botol air mineral dalam kondisi masih basah. Demikian juga, beberapa mangkok dalam keadaan masih di atas meja warung. Seperti baru dipakai.
“Dia sudah lama sekali jualan bakmie disini. Biasanya jualan setiap hari. Tetapi dua hari terakhir saya tidak melihat dia jualan,” beber Arifin. Kabar kematian korban diduga akibat dibunuh diketahui Arifin sewaktu pulang kerja. Saat itu, istri korban hendak membuka warung, sekitar pukul 07.00 WIB. Sang istri melihat suaminya sudah dalam keadaan tewas bersimbah darah.
“Sewaktu pulang kerja, saya melihat istri korban memberitahu kematian suaminya ke tetangga depan itu. Lalu saya datang ke warung korban. Ternyata korban sudah meninggal dunia. Korban terbaring dengan tubuh penuh darah. Saya kemudian menghubungi anggota polisi,” urainya. ( eko /jk )