I Ketut Sumayana, pemilik usaha Bali Pure, merasa bersyukur karena mendapatkan kesempatan berpartisipasi dalam pameran ini. “Ini merupakan kesempatan bagi saya untuk memperkenalkan produk-produk Bali Pure ke dunia internasional. Saya juga berharap mendapatkan pembeli dari Jepang,” ujar Ketut.
Bagus Arya Kusuma, pemilik Padma Herbal, juga menyampaikan rasa syukurnya. Ia mengatakan bahwa pelatihan dari SETC dan BEDO selama dua bulan telah membantu memantapkan langkahnya dalam memasarkan produk makanan dan minuman herbalnya di luar negeri. Ia merasa bangga dan bersyukur karena UMKM diberi dukungan untuk ekspor.
“Kami mendapat bimbingan, masukan, dan arahan mengenai produk dan alat penjualan yang harus disiapkan. Kami berharap hasil kerja keras kami akan membuahkan hasil dan mendapatkan calon pembeli untuk bekerja sama dengan kami. Terima kasih kepada Sampoerna Untuk Indonesia, SETC, dan BEDO Bali,” ujar Bagus yang juga menggeluti usaha makanan dan minuman herbal.
Djono Darmaputera juga memiliki harapan yang serupa. “Semoga keikutsertaan saya dalam pameran di Jepang ini berdampak pada penjualan produk Sahang Mas, seperti kopi, di masa mendatang. Semoga produk-produk saya semakin dikenal di dunia internasional,” ujarnya.
Peluang UMKM Indonesia di Pasar Ekspor Jepang: Kisah Sukses di Wellness Food Japan 2023
Dukungan dari PT HM Sampoerna Tbk. melalui SETC dan kolaborasi dengan BEDO telah membawa dampak positif bagi para pelaku UMKM. Pelatihan dan pendampingan terkait kemasan serta aturan pasar Jepang telah meningkatkan kualitas produk dan memperkuat daya saing UMKM Indonesia.
Bagus Arya Kusuma (Padma Herbal), I Ketut Sumayana (CV Bali Pure), Djono Darmaputera (PD Sahang Mas), Siti Fatimah Febrina (UD Dede Satoe), dan Raulan Togatorop (Alexest Jaya) adalah contoh sukses dari program ini yang membawa harapan baru bagi UMKM Indonesia untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan di pasar global.