Cacar monyet, atau mpox, telah menjadi topik pembicaraan hangat terutama dalam konteks penularannya melalui percikan ludah. Ari Prayitno, Ketua Pencegahan Infeksi dan Kontrol Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), menjelaskan bagaimana cacar monyet dapat menular di antara manusia melalui droplet atau percikan ludah.
Namun, berbicara tentang penularan ini, penting untuk memahami fakta seputar penyebaran cacar monyet. Mari kita lihat lebih dalam pada mitos dan fakta terkait cacar monyet dan cara menghindarinya.
Memahami Mitos dan Fakta Penularan Cacar Monyet Melalui Percikan Ludah
Cacar monyet dapat menular melalui percikan ludah, begitu kata Ketua Pencegahan Infeksi dan Kontrol Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ari Prayitno. Dia menjelaskan bahwa cacar monyet atau mpox bisa menyebar di antara manusia melalui droplet atau percikan ludah, terutama saat berada dalam jarak dekat kurang dari dua meter atau melalui kontak mulut secara langsung.
Ari menekankan bahwa droplet ini masih sangat dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarti jarak antara individu dapat memengaruhi risiko penularan. Ini berarti bahwa penularan cacar monyet melalui percikan ludah masih memungkinkan jika berada dalam jarak dekat, kurang dari dua meter.
Namun, perlu diingat bahwa penularan cacar monyet dari hewan ke manusia biasanya terjadi melalui luka, gigitan, cakaran, atau melalui kontak erat dengan monyet atau melalui konsumsi daging monyet.
Meskipun begitu, Ari menjelaskan bahwa penularan cacar monyet tidak bersifat airborne, yang berarti tidak melalui partikel-partikel kecil di udara, sehingga penularannya tidak akan meluas ke jarak lebih dari dua meter.
Cacar Monyet, Droplet Ludah, dan Cara Mencegahnya dengan Bijak
Ari juga menyarankan bahwa untuk mencegah penularan cacar monyet melalui percikan ludah, sebaiknya menjaga jarak yang aman antara individu.
Selain itu, untuk pasien cacar monyet dengan gejala ringan, isolasi mandiri adalah tindakan yang dapat dilakukan. Mereka dapat melakukan isolasi mandiri di rumah, asalkan terpisah dari orang lain, seperti di rumah sakit.
Saat melakukan isolasi mandiri, penting untuk berada di ruangan terpisah dan hindari berbagi handuk mandi, pakaian, dan alat makan dengan orang lain.
Pasien yang dicurigai atau telah dikonfirmasi menderita infeksi cacar monyet harus ditempatkan di ruangan untuk satu orang. Jika terdapat lebih dari satu pasien dalam kasus yang sama, mereka dapat dirawat bersama dalam ruangan yang lebih besar, dengan jarak minimal satu meter antara tempat tidur.
Pintu ruangan harus ditutup untuk memastikan bahwa pasien tidak keluar dan menularkan infeksi kepada orang lain. Selain itu, pasien harus memiliki kamar mandi khusus.
Dalam menghadapi cacar monyet dan penularannya melalui percikan ludah, menjaga jarak yang aman tetap menjadi langkah yang bijak untuk menghindari penularan.
Cacar Monyet dan Penularannya Melalui Percikan Ludah: Mitos dan Fakta
Dalam penjelasan singkat ini, kita telah memahami bahwa cacar monyet dapat menular melalui percikan ludah, terutama dalam jarak dekat kurang dari dua meter. Namun, perlu diingat bahwa penularan cacar monyet tidak bersifat airborne, dan umumnya terjadi melalui kontak fisik dengan hewan atau melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi.
Jadi, menjaga jarak aman dan praktik higienis tetap menjadi langkah bijak untuk mencegah penularan. Cacar monyet mungkin menjadi isu yang menakutkan, tetapi dengan pemahaman yang benar, kita dapat melindungi diri dan orang lain dari risiko penularan yang tidak perlu. Tetap waspada, tetapi tidak panik, adalah kunci menghadapi cacar monyet.