Example floating
Example floating
Home

Waspada! Pola Asuh yang Salah Bisa Sebabkan Kekerasan pada Perempuan & Anak

Avatar
×

Waspada! Pola Asuh yang Salah Bisa Sebabkan Kekerasan pada Perempuan & Anak

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

MEMO – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan bahwa pola asuh dalam keluarga memiliki dampak besar dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menurutnya, keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pendidikan sekaligus perlindungan bagi anak.

“Keluarga adalah tempat utama bagi anak untuk belajar dan merasa aman. Oleh karena itu, calon pengantin perlu mendapatkan bimbingan perkawinan agar memiliki pemahaman yang kuat tentang pola asuh yang benar,” ujar Arifah dalam keterangannya pada Selasa (4/2/2025).

Arifah menambahkan bahwa tanggung jawab dalam mengasuh anak tidak hanya berada di tangan ibu, tetapi juga ayah. Berdasarkan data yang ada, sekitar 20 persen anak di Indonesia mengalami kekurangan perhatian dari figur ayah mereka.

“Pengasuhan anak harus menjadi tanggung jawab bersama antara ayah dan ibu. Ayah memiliki peran yang sangat penting dalam membangun rasa percaya diri, serta perkembangan sosial dan emosional anak,” jelasnya.

Ia juga menyoroti bahwa stereotipe gender dalam pengasuhan masih menjadi tantangan besar di masyarakat. Sebab, masih banyak orang tua yang mengajarkan anak laki-laki dan perempuan dengan standar yang berbeda dalam menjalankan tugas rumah tangga.

“Pola pikir seperti ini harus diubah. Anak laki-laki dan perempuan harus diajarkan berbagi tanggung jawab tanpa membedakan jenis kelamin. Dengan begitu, mereka tumbuh dengan pemahaman yang lebih adil dan tidak membawa beban stereotipe di masa depan,” tambahnya.

Sebagai upaya meningkatkan peran ayah dalam membesarkan anak, beberapa daerah di Indonesia telah menginisiasi “Gerakan Ayah”, yang bertujuan untuk mendorong keterlibatan lebih aktif para ayah dalam pengasuhan.

Dalam program ini, para ayah didorong untuk lebih terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, mulai dari mengantar ke sekolah hingga mengambil rapor mereka.

Baca Juga  DPRD Kota Blitar Gelar Paripurna Serah Terima Jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

“Gerakan ini menjadi langkah positif dalam memastikan bahwa peran ayah tidak hanya sebatas pencari nafkah, tetapi juga sebagai sosok yang hadir dalam tumbuh kembang anak,” kata Arifah.

Selain pengasuhan di dunia nyata, Menteri PPPA juga menyoroti pentingnya membimbing anak dalam menggunakan teknologi digital dengan bijak. Di era digital seperti sekarang, anak-anak rentan terhadap berbagai ancaman seperti kecanduan gawai, eksploitasi online, hingga paparan konten negatif.

“Orang tua harus memiliki strategi yang tepat dalam mengarahkan anak agar dapat memanfaatkan teknologi dengan baik, sekaligus melindungi mereka dari dampak buruk dunia digital,” tegasnya.

Dengan pola asuh yang benar, lingkungan yang aman, serta keterlibatan penuh dari kedua orang tua, diharapkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa diminimalisir.