Example floating
Example floating
Berita Kediri

Warga Patran Alami Sesak Nafas dan Deare, Akibat Pencemaran Kandang Ayam

×

Warga Patran Alami Sesak Nafas dan Deare, Akibat Pencemaran Kandang Ayam

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

bibit
NGANJUK – (Memo.co.id) Diduga akibat pencemaran bau busuk kotoran ayam dan lalat yang berasal dari kandang ayam petelor milik Wiyono , tidak sedikit warga di Dusun Patran Desa Sidoharjo Kecamatan Tanjunganom harus menjalani perawatan dokter . Dari data yag dihimpun koran ini untuk sementara ada tiga warga yang mengaku sering periksa ke dokter karena gangguan sesak nafas dan diare.

Dari tiga warga tersebut salah satunya seperti dialami oleh Bibit Ismiati , 65 , Mengaku kepada wartawan sering mengalami gangguan perut dan tidak jarang pula pada saat buang air besar selalu disertai darah.

Kondisi seperti itu menurut pengakuan Bibit saat ditemui dirumahnya kemarin ( 6/3 ) sebenarnya sudah lama. Awalnya masih dianggap sepele , namun lama kelamaan rasa sakit pada perutnya semakin parah. Dan belum ada sepekan ini dia berobat ke dokter.

Saat ditanya hasil pemeriksaan dari dokter , perempauan lanjut usia ini tidak tahu. Karena pada saat periksa, dokter tidak bilang apap-apa. Hanya dikasih obat dan disarankan untuk banyak istirahat saja. ” Dokter boten maringi perso penyebab penyakit kulo niki nopo. Saksampunipun diperikso kulo diparingi obat mawon,” terangnya dengan logat jawa sambil menunjukkan berbagai jenis obat dari dokter..

Dari hasil pantauan koran ini , pada saat Satpol PP didampingi petugas dari dinas peternakan Kabupaten Nganjuk saat melakukan cros cek , kondisi rumah Bibit memang kurang sehat. Pasalnya rumah yang dihuni satu keluarga itu lokasinya berdekatan dengan kandang, Sehingga hampir diseluruh ruangan rumahnya dipenuhi lalat yang jumlah populasinya sangat tinggi.

Untuk mengurangi jumlah lalat yang masuk kerumah sederhana itu , Bibit hanya memasang perangkap lalat yang diletakkan disetiap ruang. Mulai dari ruang tamu , ruang makan sampai dapur. Jadi menurut keterangan Bibit Ismiati dalam sehari bisa menghabiskan lem perekat lalat lebih dari sepuluh lembar. Itupun dibelinya dengan memakai uang sendiri .

Dengan fakta seperti itu ditegaskan Moh.Ihkwan salah satu tokoh masyarakat bahwa keresahan masyarakat sudah tidak bisa dibendung lagi. Lebih – lebih harus dibeli dengan uang atau kompensasi dari pemilik kandang , warga sepakat menolak .Karena dampak kesehatan yang dirasakan warga sudah dibatas ambang aman. ” Tuntutan warga tetap satu yaitu kandang harus tutup atau pindah . Tuntutan ini harga mati dan tidak bisa ditawar tawar lagi ,” ucapnya kemarin mendampinggi warga lainnya saat bertemu dengan Satpol PP waktu berada di Dusun Patran .

Dikatakan Ikhwan kesabaran warga sudah habis. Pasalnya warga menghirup udara tidak sehat sejak tahun 1979 .” Bisa dibayangkan bagaimana kesehatan warga kalau selama hampir 35 tahun tercemari bau busuk dan lalat . Sunguh tidak adil jika pemilik kandang tidak memiliki rasa kemanusian dan toleransi terhadap lingkungan ,” paparnya kemarin.

Disinggung pula oleh dia , bahwa sebelum kandang itu ada , pihak pemilik tidak pernah meminta ijin lingkungan disekitar kandang. Justru warga tahunnya awalnya pihak pemilik memiliki usaha giling padi dan jagung . Karena kondisi tidak menguntungkan masih dikatakan Ikhwan , secara diam – diam pemilik berputar arah berganti usaha ternak ayam petelor. Karena omset keuntunganya jauh lebih menjanjikan , produktifitas ayamnya diperbesar . Sejalan dengan perkembangan waktu usaha yang dikelola oleh Wiyono yang juga mantan Ketua DPRD Nganjuk era 90 an itu berkembang pesat.

Namun yang disayangkan lebih jauh dikatakan Ikhwan melihat latar belakang pemilik kandang adalah mantan orang nomor satu di kursi DPRD ( wakil rakyat ,red ) ernyata justru tidak patuh dengan aturan . Faktanya pada saat kandang ayam itu berdiri , pihak pemilik tidak pernah mendatangi warga untuk meminta tandatangan persetujuan . Padahal untuk mendapatkan ijin Ho atau ijin pemanfaatan bangunan ( IMB ) syarat mutlkak harus memiliki bukti ijin dari lingkungan sekitar lokasi usaha. ” Kalau begitu berarti patut diduga ijin yang dimiliki pemilik kandang perlu dipertanyakan,” tegasnya.

Terpisah dikatakan pemerhati lingkungan , Ahmad Rofiq, SH,MH menambahkan bahwa bahaya lalat tidak bisa dianggap sepele. Seekor lalat dewasa membawa kuman – kuman yang berbahaya pada kakinya. Dalam sebuah buku petunjuk modern karangan Clifford R.Anderson bahwa makanan yang sudah dihinggapi lalat dalam waktu lima belas menit akan muncul 9000 kuman diatas makanan. Setengah jam kemudian apabila lalat masih berhinggap di makanan maka akan ada setengah juta kuman . Dan pada lima jam kemudian akan ada hampir tiga setengah juta kuman . ” Maka tidak heran bila mengkonsumsi makanan yang dihinggapi lalat potensi kuat akan terserang penyakit ,” terangnya . ( dhanny/adi )

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.