Example floating
Example floating
Daerah

Warga Enggan Menjual Lahan Untuk Jalan Tol Probowangi

A. Daroini
×

Warga Enggan Menjual Lahan Untuk Jalan Tol Probowangi

Sebarkan artikel ini

[ad_1]

Situbondo Memo

Baca Juga: Siap Melayani Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, KAI Daop 7 Madiun Tes Narkoba Acak ke Petugas

Puluhan warga Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menolak menjual lahan miliknya untuk proyek pembangunan jalan tol karena harga pembelian tanah ada perbedaan nilai harga.

“Kami mewakili masyarakat yang lahan tanahnya dilalui proyek jalan tol (Probowangi). warga pemilik tanah tidak terima bila harganya tidak sesuai dengan harga pembelian denga harga pembelian,” Tutur Kepala Desa Kalianget, Ahmad Faisol,”Senin (28/9/).

Baca Juga: Jangan Khawatir !! Tiket KA Nataru 2025/2026 Daop 7 Madiun Masih Tersedia,Buruan Pesan Sekarang,,,,,,

Menurutnya perbandingan harga tanah untuk pembangunan proyek tol milik warga Desa Kalianget sangat terlampau jauh apabila dibandingkan dengan harga tanah milik warga di Desa Banyuglugur kabupaten Situbondo.

Di Desa Kalianget, rata-rata harga tanah milik warga ialah Rp181.000 hingga 220.000 per meter persegi, sedangkan di Desa Banyuglugur dihargai sekitar Rp300.000 per-meter persegi.

Baca Juga: Nataru 2025/2026, KAI Daop 7 Madiun Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Penumpang KA

Sementara warga menginginkan harga tanah mereka dibeli tidak terlampau jauh dari desa sebelah. Bila dibandingkan dengan Kabupaten Probolinggo, per-meternya sampai dengan Rp 400.000 per-meter persegi,” ujarnya.

Ahmad Faisol menambahkan tanah milik warga yamg akan dibangun proyek jalan tol sebanyak 109 bidang tanah dengan 89 orang pemilik lahan.