MEMO – Pemerintah Thailand melalui Kementerian Kesehatan Masyarakat mengumumkan bahwa jumlah kasus influenza di negara tersebut terus mengalami peningkatan signifikan. Hingga Selasa (18/2/2025), tercatat sebanyak 107.570 kasus infeksi flu tersebar di berbagai wilayah Thailand. Dari total tersebut, sembilan orang dinyatakan meninggal akibat virus ini, seperti yang dikutip dari laporan The Straits Times.
Dalam beberapa minggu terakhir, lonjakan jumlah pasien baru semakin mengkhawatirkan. Setiap minggunya, sekitar 15.000 orang dilaporkan terinfeksi, angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya mencapai 10.000 kasus per minggu.
Menurut Jurai Wongsawat, juru bicara dari Departemen Pengendalian Penyakit, kelompok usia yang paling rentan terhadap virus ini adalah anak-anak berusia 5 hingga 9 tahun. Setelah itu, kasus terbanyak ditemukan pada balita di bawah empat tahun serta anak-anak dalam rentang usia 10 hingga 14 tahun.
Virus influenza yang paling sering ditemukan dalam wabah kali ini adalah strain A/H1N1 (2009), yang sebelumnya pernah menjadi pandemi global. Dari sembilan korban meninggal, usia mereka berkisar antara 11 hingga 86 tahun, dan yang mengejutkan, mereka semua diketahui telah mendapatkan vaksin influenza sebelumnya.
Beberapa wilayah dengan jumlah kasus tertinggi meliputi Bangkok, Chiang Mai, Phuket, Lamphun, serta Chiang Rai. Tempat-tempat dengan tingkat penularan tertinggi antara lain sekolah-sekolah, lembaga pemasyarakatan (penjara), serta kamp-kamp militer.