Example floating
Example floating
Peristiwa

Usai Disuntik Vaksin di Puskesmas, Demam dan Batuk, Kemudian Mati

×

Usai Disuntik Vaksin di Puskesmas, Demam dan Batuk, Kemudian Mati

Sebarkan artikel ini
Usai Disuntik Vaksin di Puskesmas Demam dan Batuk Kemudian Mati
Usai Disuntik Vaksin di Puskesmas Demam dan Batuk Kemudian Mati
Example 468x60

Tangerang, Memo |

Usai divaksin di Puskesmas KUnciran, lelaki bernama Joko Santoso, mengalami batuk dan demam tinggi. Kemudian dirawat di rumahsakit, hingga meninggal dunia, ketika dalam perawatan rumah sakit.

Seorang warga bernama Joko Susanto (32) dilaporkan meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Kunciran Baru, Pinang, Kota Tangerang . Saat disuntik vaksin, kondisi Joko sehat.

Tetapi setelah disuntik, warga Kunciran Jaya, Pinang, Kota Tangerang, ini langsung merasakan demam tinggi dan batuk tanpa henti hingga akhirnya meninggal dunia. Putri Rahmawati (31), istri almarhum mengatakan, peristiwa itu bermula dari undangan vaksinasi di Puspemkot Tangerang. Tetapi akhirnya batal dan dia divaksin di Puskesmas Kunciran Baru.

“Jadi awalnya kita dapat undangan untuk vaksin di Pemkot Tangerang. Terus kita ke sana. Tapi ternyata sudah enggak ada jadwal buat kita di sana,” kata Putri saat ditemui di rumahnya, Kamis (24/7/2021).

Dilanjutkan dia, dari Pemkot Tangerang, Putri dan sang suami pergi ke Puskesmas Kunciran Baru, Pinang, dan akhirnya disuntik vaksin di sana, pada Selasa 15 Juni 2021 lalu. “Akhirnya suami saya disuntik. Tetapi setelah itu, suami saya langsung demam tinggi. Demamnya sampai 37-an, pokoknya tinggi. Jadi, habis itu, dia batuk terus enggak berhenti-henti,” paparnya.

Saat melihat gejala itu, Putri mengaku sangat khawatir dan bergegas membawa Joko ke puskesmas. Sayangnya, di puskesmas Joko ditolak dengan alasan kapasitas sudah penuh. “Ke puskesmas lagi, tapi ditolak dan katanya penuh. Terus orang puskesmas bilang dirawat di rumah saja. Soalnya rumah sakit juga penuh semua,” jelasnya.

Dengan terpaksa, akhirnya Putri pulang bersama suaminya yang semakin lemah ke rumah. Nahas, setelah delapan hari dirawat di rumah, Joko meninggal dunia. Joko meninggalkan istri dan dua anak.

“Saya minta pertanggung jawabannya bagaimana atas meninggalnya suami saya, untuk ke depan anak saya seperti apa. Karena bukan penyakit ada, tapi penyakit setelah divaksin,” pungkasnya.

Tadi pagi, Joko sudah dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada tidak jauh dari rumahnya. Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang, masih belum bisa dimintai keterangannya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.