Pembangunan Turyapada Tower sejak awal dimaksudkan untuk memperkuat siaran TV digital dan diyakini dapat mencakup 80 persen wilayah Buleleng, Jembrana, Tabanan, hingga Karangasem.
Menjadi menara tertinggi pertama di Indonesia yang dibangun di atas bukit, pembangunan Turyapada Tower dilakukan oleh PT Hutama Karya dan membutuhkan dana sebesar Rp450 miliar yang seluruhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali.
Dengan dana pembangunan sebesar Rp450 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali, Turyapada Tower menjadi menara tertinggi pertama di Indonesia yang dibangun di atas bukit.
Pembangunannya dilakukan oleh PT Hutama Karya, dan tujuan utama proyek ini adalah memperkuat siaran TV digital di wilayah Buleleng, Jembrana, Tabanan, dan Karangasem.
Diharapkan bahwa kehadiran Turyapada Tower akan memberikan manfaat strategis bagi Buleleng, tidak hanya sebagai pemancar sinyal digital, tetapi juga sebagai destinasi wisata yang menarik dan pusat pengembangan aktivitas digital di Bali Utara.