Meninggalnya Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, telah mengguncang dunia politik Jakarta. Pria yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan politik ini tutup usia pada Sabtu (13/10), meninggalkan kesan mendalam di kalangan rekan-rekannya.

Kehilangan ini tidak hanya dirasakan oleh partainya, tetapi juga oleh masyarakat Jakarta yang mengenali kontribusinya. Artikel ini akan membahas perjalanan karier Gembong Warsono dan dampak meninggalnya beliau dalam tiga alinea berikut.

Kehilangan Besar dalam Dunia Politik: Gembong Warsono Tutup Usia

Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta yang bernama Gembong Warsono telah meninggal dunia pada hari Sabtu (13/10). Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, mengumumkan bahwa Gembong Warsono menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 01.32 WIB.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, Dwi Rio Sambodo mengucapkan, “Innalillahi Wai Inna Ilaihi Rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah sahabat perjuangan kita, almarhum Bapak Gembong Warsono.”

Dwi juga menambahkan bahwa rencananya, jenazah almarhum akan dimakamkan di Taman Pemakaman Tanah Kusir setelah waktu Dzuhur hari ini.

Implikasi Kehilangan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta bagi Politik Ibu Kota

Informasi lebih lanjut dari Rio menyebutkan bahwa rumah duka almarhum terletak di Jalan Peninggalan Timur 1/39 RT. 007/09, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Menurut sumber dari situs resmi DPRD Jakarta, Gembong Warsono lahir di Wonogiri pada tanggal 8 Juni 1963. Ia adalah seorang pria yang memiliki seorang istri dan empat orang anak.