MEMO – Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, mengimbau agar NATO menerapkan kebijakan yang lebih positif terhadap Beijing. Ia juga menegaskan pentingnya NATO untuk memikul tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wang Yi dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, di sela-sela Konferensi Keamanan Munich. Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengonfirmasi pertemuan ini pada Minggu (16/2/2025), seperti yang dikutip oleh Anadolu Ajansi.
Dalam pertemuan itu, Wang Yi mendesak NATO untuk melihat Tiongkok secara objektif dan akurat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menegaskan bahwa Beijing berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.
Wang juga menyatakan bahwa Tiongkok memiliki rekam jejak yang sangat baik dibandingkan negara-negara besar lainnya dalam menjaga kestabilan global. Selain itu, ia mengingatkan bahwa Tiongkok juga merupakan kontributor terbesar dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian PBB, serta kontributor keuangan terbesar kedua untuk operasi perdamaian PBB. Oleh karena itu, Wang menekankan bahwa NATO harus tetap fokus pada perannya sebagai organisasi pertahanan regional, sambil berperan dalam upaya menjaga perdamaian global dan regional.
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengakui bahwa Tiongkok adalah negara besar dengan pencapaian yang luar biasa. Ia menegaskan bahwa NATO tidak berencana untuk melakukan ekspansi ke kawasan Asia, dan NATO akan tetap berkomitmen sebagai organisasi pertahanan regional. Selain itu, Rutte menyatakan bahwa NATO terbuka untuk meningkatkan dialog dan komunikasi dengan Tiongkok guna memperkuat pemahaman dan kepercayaan antara kedua belah pihak.