Tinggi Kolom Letusan Capai 400 Meter, Potensi Bahaya Gunung Semeru Terus Meningkat

Tinggi Kolom Letusan Capai 400 Meter, Potensi Bahaya Gunung Semeru Terus Meningkat
Tinggi Kolom Letusan Capai 400 Meter, Potensi Bahaya Gunung Semeru Terus Meningkat

MEMO

Erupsi Gunung Semeru pada tanggal 23 Februari 2024 mencapai tinggi kolom letusan sekitar 400 meter di atas puncak, memicu kekhawatiran atas potensi bahaya yang mungkin terjadi. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, menyatakan bahwa intensitas erupsi masih sedang, dengan abu vulkanik mengarah ke arah selatan.

Bacaan Lainnya

Data terbaru menunjukkan bahwa gunung tertinggi di Pulau Jawa ini telah meletus sebanyak 63 kali sejak awal tahun. Sebagai respons terhadap status siaga level III, masyarakat diminta untuk waspada terhadap berbagai potensi bahaya seperti awan panas, aliran lahar, dan lontaran batu.

Fakta Terbaru Erupsi Gunung Semeru yang Mencengangkan!

Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Jumat, 23 Februari 2024, pukul 06.33 WIB. Erupsi ini menyebabkan abu vulkanik tersembur setinggi sekitar 400 meter di atas puncak gunung (kira-kira 4.076 mdpl), menurut pernyataan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, yang bernama Liswanto.

Liswanto menjelaskan bahwa kolom abu vulkanik yang teramati memiliki warna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan ini disusun, erupsi masih berlangsung.

Pada hari sebelumnya, yaitu Kamis (22/3), terjadi erupsi pada pukul 16.57 WIB, dan pada Rabu (21/2), terdapat tiga kali erupsi yakni pada pukul 07.11 WIB, 22.19 WIB, dan 23.55 WIB.

Menurut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, sejak 1 Januari hingga 23 Februari 2024 pukul 07.00 WIB, Gunung Semeru telah meletus sebanyak 63 kali.

Saat ini, status Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut adalah siaga atau level III. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dalam jarak 13 km dari puncak.

Masyarakat Dilarang Beraktivitas di Sekitar Gunung

Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk tidak melakukan aktivitas di wilayah yang berjarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena ada potensi terkena awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai jarak 17 km dari puncak.

Pos terkait