Tim ilmuwan NASA merasa senang setelah mengungkap banyaknya materi tak terduga dalam sampel ‘alien’ dari asteroid Bennu yang dikumpulkan oleh pesawat OSIRIS-REx. Namun, di balik kegembiraan ini, muncul tantangan besar dalam pengolahan dan analisis sampel ini.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan penelitian ini hingga ke laboratorium NASA Johnson dan apa yang diharapkan dari sampel asteroid yang akan diungkapkan.
Penemuan Luar Biasa dan Tantangan Besar di Balik Sampel Bennu
Sebuah pengumuman gembira datang dari tim ilmuwan NASA setelah mereka menjalani momen penting dalam penelitian ‘alien’ dari asteroid Bennu. Sampel misterius ini, yang dikoleksi oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx, ternyata jauh lebih melimpah daripada yang mereka duga. Namun, di balik kebahagiaan ini, ada tantangan baru yang muncul.
Semua ini terungkap ketika tim ilmuwan membuka tabung yang berisi sampel tersebut, yang tiba di Bumi pada 24 September, diangkut oleh pesawat C-17 Angkatan Udara AS. Mereka menemukan banyak partikel berbutir halus yang terdapat di dalam tutup dan dasar tabung tersebut, di sekitar mekanisme pengambilan batuan dan tanah dari luar Bumi.
Keberadaan puing-puing tak terduga ini menimbulkan harapan bahwa informasi berharga tentang asteroid Bennu bisa ditemukan sebelum sampel utama dianalisis.
Tim peneliti akan menghabiskan beberapa minggu ke depan di laboratorium NASA Johnson, yang dirancang khusus untuk mengkaji sampel dari asteroid Bennu ini. Pendaratan historis sampel tersebut di gurun Utah pada 24 September adalah penutup dari misi OSIRIS-REx NASA yang berlangsung selama 7 tahun.
Misi ini melibatkan perjalanan jauh sekitar 320 juta kilometer dari Bumi ke asteroid Bennu, yang dilanjutkan dengan pengambilan sampel dan pengembalian ke Bumi.
Tim misi membawa tabung tersebut sehari setelah tiba di Johnson Space Center NASA di Houston, tempat yang memiliki fasilitas khusus untuk menganalisis sampel kosmik secara detail. Di laboratorium ini, ada kotak sarung tangan yang dirancang secara khusus agar sesuai dengan tabung yang berisi kepala TAGSAM (Touch-and-Go Sample Acquisition Mechanism).
Asteroid adalah sisa-sisa dari pembentukan tata surya kita, yang memberikan wawasan berharga tentang masa-masa awal ketika planet-planet kita terbentuk dan menempati posisinya. Namun, asteroid-asteroid yang berada dekat dengan Bumi juga merupakan ancaman potensial bagi planet kita.
Oleh karena itu, memahami komposisi dan orbit mereka sangat penting untuk mengembangkan cara-cara untuk menghindari potensi tabrakan dengan batuan antariksa.
NASA Menguak Rahasia Sampel ‘Alien’ Bennu: Keberhasilan dan Tantangan
Ketika OSIRIS-REx menggunakan kepala TAGSAM untuk mengambil sampel dari permukaan Bennu pada Oktober 2020, mereka berhasil mengumpulkan sejumlah besar materi. Partikel-partikel ini perlahan-lahan terlihat melayang ke ruang angkasa sebelum akhirnya disimpan di dalam tabung.