Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menegaskan bahwa mengatasi masalah polusi udara bukanlah tugas yang bisa diselesaikan dengan cepat. Ia berpendapat bahwa penyelesaian masalah ini memerlukan pendekatan jangka panjang, menengah, dan pendek.

Dalam konteks solusi jangka panjang, salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah melalui konsep Transisi Energi yang Adil, atau yang dikenal sebagai Just Energy Transition. Shinta Kamdani menjelaskan bahwa konsep ini berkaitan dengan perubahan dari penggunaan energi fosil menuju energi bersih dan terbarukan. Ini juga mencakup percepatan penggunaan teknologi dan infrastruktur bisnis yang diperlukan.

Pentingnya aspek keadilan dalam proses transisi energi juga menjadi perhatian utama Shinta Kamdani. Ia menggarisbawahi pentingnya memberikan dukungan kepada pihak-pihak yang mungkin terdampak oleh perubahan ini.

Dalam konteks ini, pemerintah diminta untuk memberikan dukungan dalam bentuk pembiayaan, peningkatan investasi, dan insentif fiskal. Contohnya adalah pemberian insentif pajak (tax holiday) untuk proyek-proyek energi terbarukan tanpa mempertimbangkan nilai investasi, sehingga pelaku usaha lokal yang membangun pembangkit listrik skala kecil juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan insentif tersebut.

Transisi Energi, Dukungan Pemerintah, dan Upaya Apindo untuk Udara Bersih

Adapun dalam konteks solusi jangka pendek, Shinta Kamdani mendorong pemerintah untuk menegakkan regulasi yang sudah ada, seperti kebijakan uji emisi, larangan pembakaran sampah, dan insentif penggunaan kendaraan listrik atau kendaraan umum.

Selain itu, pelaku usaha juga diminta untuk berkontribusi dengan mengganti mesin produksi mereka agar lebih ramah lingkungan.

Sementara itu, dalam jangka menengah, Apindo mendukung program-program yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas. Salah satu contohnya adalah peningkatan penyediaan moda transportasi yang ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik dan Mass Rapid Transport (MRT).