Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kesediaan Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola hutan serta mengembangkan industri di Kongo. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo, Jean-Michel Sama Lukonde, kedua pemimpin membahas peluang kerjasama ekonomi dan upaya bersama dalam mengatasi perubahan iklim. Ini adalah pertemuan penting antara dua negara pemilik hutan tropis terbesar di dunia.
Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Kongo Bahas Kerjasama Ekonomi dan Lingkungan
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), telah menyatakan kesediaan Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan keahlian dalam mengelola hutan serta mengembangkan industri di Kongo. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo, Jean-Michel Sama Lukonde, yang berlangsung di Sandton Convention Centre, Johannesburg, Republik Afrika Selatan.
Dalam pertemuan yang penuh semangat kerjasama ini, Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Lukonde telah mempertimbangkan peluang untuk meningkatkan kerjasama dalam sektor ekonomi hutan dan bersama-sama menghadapi tantangan perubahan iklim.
Indonesia dan Kongo, kedua negara ini, memiliki hutan tropis terbesar di dunia. Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menggabungkan potensi ekonomi dari hutan-hutan besar ini melalui sinergi antara kedua negara.
Dalam kata-kata Presiden Jokowi, “Saya berharap kita bisa lebih memperkuat kerjasama dalam mengembangkan nilai ekonomi hutan dan berperan aktif dalam mengatasi dampak perubahan iklim.” Hal ini diungkapkan dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pada hari Jumat, tanggal 25 Agustus 2023.
Indonesia Berkomitmen: Berbagi Pengalaman dalam Konservasi Gambut dan Industri Hilir
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyoroti komitmen Indonesia untuk berbagi pengalaman terkait konservasi gambut dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, dia dengan tulus menyambut kemungkinan meningkatnya kerjasama dengan Kongo dalam sektor ini.
Selama pertemuan tersebut, perhatian khusus diberikan pada pengembangan industri hilir. Indonesia dan Kongo memiliki peran penting sebagai produsen kobalt terbesar di dunia. Presiden Jokowi dalam konteks ini menegaskan bahwa Indonesia siap untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan industri hilir serta mendorong partisipasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dalam berbagai proyek investasi.
Presiden Jokowi juga mengundang Perdana Menteri Lukonde untuk mendukung kerjasama antara BUMN Indonesia dan Kongo. Kerjasama ini mencakup berbagai sektor, termasuk pengelolaan blok minyak di wilayah perbatasan dengan Angola. Presiden Jokowi dengan tegas menegaskan komitmennya untuk mewujudkan kerjasama ini menjadi kenyataan.
Indonesia dan Kongo: Meningkatkan Kerjasama Ekonomi dan Lingkungan
Dengan semangat kerjasama yang kuat dalam pengelolaan hutan, pengembangan industri hilir, dan investasi ekonomi, pertemuan ini menandai langkah positif dalam memperdalam hubungan antara Indonesia dan Kongo, serta upaya bersama mereka dalam menjaga lingkungan global.