“Hal ini terutama dipengaruhi oleh kontribusi harga komoditas. Mengingat tren penurunan harga komoditas, kita memperkirakan penerimaan PNBP, terutama dari sumber daya alam, mungkin tidak sebesar yang diterima pada tahun 2022 dan 2021,” jelasnya.
Untuk itu, pemerintah berencana untuk mengoptimalkan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mendorong inovasi dan kualitas layanan dari Kementerian/Lembaga yang memiliki Badan Layanan Umum (BLU), memperluas penggunaan teknologi informasi, dan meningkatkan pengawasan terhadap kepatuhan pembayaran PNBP.
Dalam hal Belanja Negara, untuk pemerintah pusat, tahun depan ditargetkan sebesar Rp2.446,5 triliun dengan pertumbuhan sekitar 6,3%. Hal ini bertujuan untuk mempercepat transformasi ekonomi.
Sri Mulyani mengungkapkan, pada tahun 2024, pemerintah berharap dapat menuntaskan berbagai program prioritas seperti pengurangan kemiskinan ekstrem, penanggulangan masalah stunting, pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK), proyek strategis nasional, dan implementasi instruksi presiden terkait pembangunan infrastruktur jalan.
“Selain itu, tahun 2024 akan menjadi tahun Pemilu, termasuk Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), serta dinamika politik yang diantisipasi. APBN 2024 juga akan digunakan untuk memperkuat sektor industri pertahanan dan keamanan, serta meningkatkan kapabilitas pertahanan dan keamanan Indonesia,” pungkasnya.
Menteri Keuangan Proyeksikan APBN 2024 Lebih Sehat dan Stabil: Pendapatan Meningkat, Defisit Menurun
Dalam pandangan Menteri Keuangan Sri Mulyani, proyeksi APBN 2024 menunjukkan tanda-tanda positif bagi perekonomian Indonesia. Peningkatan pendapatan yang signifikan serta penurunan defisit yang tajam memberikan gambaran mengenai stabilitas dan keberlanjutan fiskal negara.
Meskipun tantangan global yang tidak pasti tetap ada, langkah-langkah hati-hati dalam pengelolaan anggaran diharapkan akan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan. Proyeksi kenaikan pendapatan perpajakan serta upaya diversifikasi sumber penerimaan negara menjadi pilar penting dalam mewujudkan APBN yang lebih sehat.
Dengan demikian, Indonesia menghadapi tahun 2024 dengan keyakinan bahwa APBN yang kuat akan memicu pencapaian berbagai prioritas pembangunan dan memperkuat posisi pertahanan serta keamanan negara.