Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono merespons kerisauan warga Makassar terkait pembangunan stadion pengganti Stadion Mattoanging yang telah dibongkar pada tahun 2019.
Basuki menyatakan bahwa pemerintah pusat siap membangun stadion baru sebagai kandang PSM Makassar, namun proyek tersebut terkendala oleh permasalahan lahan yang belum terselesaikan.
Di sisi lain, Kementerian PUPR tengah melakukan evaluasi terhadap 22 stadion di Indonesia yang akan direnovasi, termasuk Stadion BJ Habibie di Kota Parepare.
Proses perjuangan kepemilikan lahan Stadion Mattoanging masih berlangsung di pengadilan akibat gugatan dari dua pihak yang berbeda, yakni Andi Ilhamsyah Mattalatta dan Teddy Anwar, yang menyebabkan penyelesaiannya menjadi terhambat.
Basuki Hadimoeljono Tanggapi Isu Pembangunan Stadion Pengganti di Makassar
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bernama Basuki Hadimoeljono memberikan tanggapan terhadap kekhawatiran warga di Makassar, Sulawesi Selatan, yang menginginkan stadion pengganti Stadion Mattoanging yang telah dibongkar pada tahun 2019 lalu.
Basuki menyatakan bahwa pemerintah pusat telah bersiap untuk membangun stadion yang akan menjadi markas bagi tim sepak bola PSM Makassar, namun kendala terletak pada masalah lahan.
“Dalam hal ini, kami berencana untuk membangun Stadion Mattoanging, tetapi kendalanya terletak pada permasalahan lahan yang masih belum terselesaikan. Kami akan membangunnya setelah masalah lahan tersebut selesai,” ujar Basuki pada Kamis (27/7).
Basuki juga menambahkan bahwa saat ini PSM Makassar menggunakan Stadion Gelora BJ Habibie di Parepare sebagai tempat mereka menjalani pertandingan Liga 1. Meskipun sudah ada stadion di Kota Parepare, Basuki mengakui bahwa Makassar juga harus memiliki stadion yang layak.
Kendala Lahan dan Renovasi Stadion, Progres Stadion Mattoanging Belum Jelas
Sementara itu, Kementerian PUPR sedang melakukan pemeriksaan terhadap kondisi 22 stadion di seluruh Indonesia yang direncanakan untuk direnovasi, termasuk Stadion BJ Habibie di Kota Parepare.
“Sebanyak 22 stadion saat ini sedang dievaluasi dan akan direnovasi,” jelasnya.
Stadion Mattoanging merupakan kebanggaan bagi warga Sulawesi Selatan, namun hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai waktu pembangunan ulangnya setelah dibongkar pada tahun 2019. Proses pembangunan stadion tersebut terhenti karena adanya perselisihan mengenai kepemilikan lahan antara Pemerintah Provinsi Sulsel dan Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS).
Persoalan ini kemudian berlarut-larut, terutama karena ada dua pihak yang mengajukan gugatan terkait kepemilikan lahan, yaitu Andi Ilhamsyah Mattalatta dan Teddy Anwar. Meskipun Pemerintah Provinsi Sulsel sudah memenangkan perkara di tingkat Pengadilan Tinggi, namun pihak yang menggugat terus melakukan upaya hukum lainnya sehingga penyelesaiannya menjadi terhambat.
Progres Terkini Pembangunan Stadion Mattoanging dan Tantangan Kepemilikan Lahan
Sejak pembongkaran Stadion Mattoanging pada tahun 2019, proses pembangunan stadion baru yang direncanakan masih belum memiliki kejelasan waktu. Gugatan dari dua pihak, Andi Ilhamsyah Mattalatta dan Teddy Anwar, yang saling bersaing mengklaim kepemilikan lahan stadion, turut memperlambat penyelesaiannya.
Dengan situasi ini, proses pembangunan Stadion Mattoanging menjadi penting untuk diawasi ke depannya agar permasalahan lahan bisa diselesaikan dengan adil dan transparan. Demikianlah gambaran terkini tentang progres pembangunan Stadion Mattoanging dan tantangan kepemilikan lahan yang harus dihadapi.