Dari hasil pendataan tersebut lebih lanjut disampaikan Mashudi untuk membantu pemerintah daerah agar memudahkan menangani musibah agar tepat waktu dan tepat sasaran. ” Tim relawan seperti ini akan kita bentuk tidak hanya di prambon saja, dipastikan akan kita bentuk di Kecamatan Ngronggot dan Kertosono sesuai dapil saya,” lanjutnya.
Yang pasti dipaparkan juga oleh Mbah Hudi panggilan akrabnya yang juga sebagai anggota Badan Anggaran ( Banggar) bahwa dengan dampak psikist yang dirasakan masyarakat saat ini diharapkan Pemerintah Daerah untuk segera mengambil sikap.
Salah satunya segera mengeksekusi biaya tidak terduga ( BTT) yang sudah teralokasikan di APBD. Tujuannya untuk mengcover bencana sosial dan meringankan beban masyarakat. “Karena sesuai Permendagri 77 tahun 2020 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, dalam keadaan mendesak bisa menggunakan biaya tidak terduga,” ujarnya juga.
Sementara itu dikatakan Surawan selaku koordinator relawan di Kecamatan Prambon menambahkan dengan upaya pemerintah daerah segera mengatasi musibah ini sama halnya telah mengurangi dampak kemiskinan yang bisa dialami warga karena harus kehilangan harta berharga satu satunya berupa sapi atau kambing. ” Wabah ini dirasakan warga miskin sebuah bencana besar, maka dari itu sepatutnya pemerintah daerah segera turun tangan ,” pungkasnya.