“Kalau ditanya siapa yang lemah ya intelijen. Karena tugas intelijen no surprises. Ini ada surprise berarti kecolongan. Polisi seperti pemadam kebakaran. Tapi preventif itu intel. Berarti kita kebobolan,” ujarnya.
Atas beruntunnya aksi teror, Mardigu mendorong agar Kepala Badan Intelejen Negara, Sutiyoso berani mengambil sikap mengundurkan diri. Sebab menurutnya BIN sudah gagal mencegah aksi terorisme.
“Kayaknya BIN harus ganti dulu. itu harus tanggung jawab. Kalau saya ketua BIN, saya dengan jantan akan mundur. Tidak perform. Jadi ada orang yang harus lebih baik. Karena BIN itu benda mati, yang harus menghidupkan kan profesionalnya. Tak perform, tak professional, ya sudah ganti saja. Ya agak sedikit pahit mungkin, tapi itu sebuah fakta,” tegasnya.