Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, memberikan waktu uji coba selama empat bulan bagi TikTok dan Tokopedia untuk menjalankan kerjasama strategis. Langkah ini disusul dengan rencana audit dari Kementerian Perdagangan untuk mengevaluasi kolaborasi mereka, yang menandai langkah besar dalam menggerakkan e-commerce lokal.
Kemitraan Strategis TikTok dan Tokopedia Dorong E-commerce Lokal
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas, memberikan waktu empat bulan bagi TikTok dan Tokopedia untuk melakukan uji coba kerjasama. Setelah masa itu berakhir, Kementerian Perdagangan akan melakukan pemeriksaan.
Zulhas menjelaskan bahwa karena teknologinya canggih, dibutuhkan waktu tiga hingga empat bulan untuk mereka mencoba-coba dan memperbaiki. Selain itu, mereka juga diminta untuk lebih mengutamakan produk-produk lokal.
“Kita akan mengevaluasi hasil kerjasama tersebut nanti,” ujar Zulhas dalam konferensi pers di Tokopedia Tower, Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 12 Desember.
“Ikuti dengan pemeriksaan, kita akan melihat hasilnya seperti apa,” tambahnya.
Zulhas juga menegaskan bahwa melalui kerjasama ini, TikTok tidak akan bertransformasi menjadi platform e-commerce. Namun, TikTok akan berkolaborasi dengan Tokopedia yang sudah dikenal sebagai platform e-commerce.
“Tokopedia adalah platform e-commerce, dan ini adalah kerja sama dengan TikTok. Jadi, TikTok bukanlah platform e-commerce. Penjualan dilakukan melalui Tokopedia,” lanjutnya.
Peran Menteri Perdagangan dan Visi Bersama UMKM dalam Kerjasama
Sementara itu, Direktur Eksekutif E-commerce TikTok, Stephanie Susilo, menyatakan bahwa kemitraan ini terjalin karena keduanya memiliki visi misi yang sejalan dalam mendukung perkembangan UMKM lokal.
“Kami akan terus menjalankan kerja sama dengan Tokopedia ke depannya. Kami juga akan terus memperbarui informasi seiring waktu,” ungkapnya.
TikTok Shop secara resmi mulai beroperasi kembali pada hari Selasa, tanggal 12 Desember, setelah menjalin kemitraan resmi dengan Tokopedia.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada hari Senin, melalui kemitraan yang baru dibangun, bisnis TikTok Shop Indonesia akan digabungkan ke dalam PT Tokopedia.
Selain itu, fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dikelola oleh PT Tokopedia.
“Mengawali kemitraan strategis ini, akan dilakukan uji coba selama periode tertentu dengan didukung oleh konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait. Program pertama yang akan dijalankan selama uji coba adalah kampanye ‘Beli Lokal’ yang dimulai pada tanggal 12 Desember 2023, bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas),” ungkap pernyataan bersama mereka.
Pemerintah Memantau Langkah TikTok dan Tokopedia: Kolaborasi Menuju Pertumbuhan E-commerce Lokal
Kemitraan antara TikTok dan Tokopedia menjadi sorotan utama dalam upaya memajukan UMKM lokal. Dengan fokus pada periode uji coba yang diawali dengan kampanye ‘Beli Lokal’, keduanya berusaha menyelaraskan visi misi untuk mendukung pengembangan bisnis kecil dan menengah.
Langkah kerjasama ini juga menegaskan bahwa TikTok tetap sebagai platform sosial, sementara Tokopedia tetap menjadi platform e-commerce utama yang menampung penjualan.
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan memainkan peran pengawasan dan evaluasi terhadap hasil kolaborasi ini, mencerminkan komitmen untuk mendorong pertumbuhan e-commerce lokal dengan dukungan teknologi yang inovatif.