Menteri Basuki juga menyoroti bahwa hasil pengolahan air limbah di IPAL ini sangat jernih, dengan nilai pH mencapai 6,9, sehingga air tersebut baru bisa dialirkan ke sungai setelah memenuhi standar yang ditetapkan.
Hal ini memiliki dampak positif terhadap lingkungan yang lebih bersih dan juga berkontribusi dalam penanggulangan masalah stunting. Penny Williams, Duta Besar Australia untuk Indonesia, mengapresiasi pembangunan IPAL ini sebagai contoh konkret dari kerja sama antara Pemerintah Australia dan Indonesia, khususnya dalam mendukung kesehatan dan kelestarian lingkungan di Kota Palembang.
Mengatasi Tantangan Lingkungan: IPAL Terpusat Palembang Berjaya
Pembangunan IPAL terpusat di Palembang, hasil dari kolaborasi luar biasa antara Indonesia dan Australia, memberikan solusi terhadap masalah serius pengelolaan air limbah di kota.
Dengan kapasitas mencapai 100 ribu sambungan rumah, proyek ini menggambarkan komitmen pemerintah dalam modernisasi infrastruktur. Dalam kunjungan peresmiannya, Menteri Basuki mengungkapkan pentingnya kolaborasi semacam ini dalam memperkuat hubungan bilateral serta mengatasi masalah lingkungan.
Melalui proyek ini, air limbah tidak lagi secara langsung mencemari sungai. Setelah melalui proses pengolahan di IPAL, air yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang ketat. Hasil pengolahan yang jernih ini memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dalam upaya melawan stunting, air berkualitas baik seperti ini memiliki peran yang signifikan.
Duta Besar Australia, Penny Williams, menegaskan bahwa proyek ini adalah contoh nyata kerja sama antar negara dalam mendukung kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Kesuksesan IPAL terpusat di Palembang menjadi tonggak penting dalam menghadapi tantangan lingkungan, dan menjadi inspirasi bagi upaya serupa di kota-kota lain.