Terkejut! Inilah Gejala Sleep Apnea Selain Mendengkur Saat Tidur!

Gejala-gejala sleep apnea:

1. Berkeringat di malam hari Meskipun keringat di malam hari bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti cuaca atau pengaruh obat-obatan, sekitar 30 persen orang dengan sleep apnea melaporkan mengalami keringat saat tidur. Menurut Raj Dasgupta, seorang spesialis tidur, hal ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, yang memicu reaksi “fight or flight” dan menyebabkan keringat.
2. Sering terbangun Bangun dua kali atau lebih dalam semalam untuk buang air kecil bisa menjadi tanda sleep apnea. Sekitar 50 persen orang dengan kondisi ini mengalami nokturia, yaitu sering buang air kecil di malam hari.
3. Menggertakkan gigi Kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur, dikenal sebagai bruxism, juga bisa menjadi tanda sleep apnea. Menurut Dasgupta, jalan napas yang tersumbat dapat membuat otot-otot di mulut dan rahang bergerak untuk mencoba membuka jalan napas yang tersumbat.
4. Sakit kepala di pagi hari Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara sleep apnea dan sakit kepala saat bangun tidur, bahkan hampir setiap hari. Namun, sakit kepala yang disebabkan oleh sleep apnea tidak menyebabkan mual atau peningkatan sensitivitas terhadap cahaya. Biasanya terasa seperti tekanan di kedua sisi dahi dan berlangsung sekitar 30 menit.
5. Kelelahan, insomnia Beberapa gejala sleep apnea sering mirip dengan masalah kesehatan mental seperti depresi dan insomnia. Kelelahan di siang hari atau kurangnya motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan juga bisa menjadi tanda sleep apnea.

Memahami Sleep Apnea: Lebih dari Sekadar Dengkuran, Gejala dan Implikasinya

Sleep apnea merupakan gangguan serius yang tidak hanya ditandai dengan mendengkur saat tidur. Beberapa gejala lainnya juga menunjukkan keberadaan kondisi ini. Berkeringat di malam hari, sering terbangun untuk buang air kecil, menggertakkan gigi, sakit kepala di pagi hari, serta kelelahan dan insomnia, semuanya bisa menjadi ciri-ciri sleep apnea.

Terkadang, gejala-gejala ini dapat bersifat serupa dengan masalah kesehatan mental seperti depresi. Penting bagi seseorang untuk memahami bahwa sleep apnea bukan hanya masalah dengkuran, tapi juga potensi kondisi serius yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.