Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, mengungkapkan enam modus penjegalan yang digunakan untuk menghadapi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Dalam pengungkapannya, ia mengungkapkan strategi sistematis yang telah dirasakan oleh para pendukung Anies.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Ungkap 6 Modus Penjegalan Terhadap Anies Baswedan dan Dampaknya pada Pilpres 2024
Musni Umar, Rektor Universitas Ibnu Chaldun, secara terbuka mengungkapkan enam modus penjegalan yang ditujukan kepada Anies Baswedan dalam persiapan menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.
Dalam pengungkapannya, Musni mengklaim bahwa penjegalan tersebut telah dilakukan secara terencana dan dirasakan oleh para pendukung Anies, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyambutan Dengan Spanduk Negatif dan Serangan Karakter di Setiap Daerah
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube resminya dengan akun Musni Umar, ia menyampaikan modus pertama yang dilakukan adalah penyambutan Anies di setiap daerah dengan spanduk yang berisi isu-isu negatif yang mencemarkan namanya.
Isu-isu seperti khilafah dan teroris sengaja digunakan meskipun tidak pernah dilakukan oleh Anies. Hal ini tentunya bertujuan untuk merusak citra dan reputasinya di mata masyarakat.
Media Sosial dan Penggunaannya untuk Membentuk Opini Publik
Musni juga membocorkan modus kedua yang dilakukan melalui penggunaan media sosial secara massif untuk menjatuhkan Anies Baswedan. Di era digital saat ini, media sosial menjadi alat yang sangat kuat dalam membentuk opini publik.
Dengan memanfaatkannya, pihak-pihak yang ingin menjegal Anies menyebarluaskan berbagai konten negatif dan serangan karakter terhadapnya, dengan harapan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap sosok Anies Baswedan.
Selain itu, Musni menyinggung modus ketiga, tentang strategi merayu partai politik yang secara terang-terangan mendukung Anies Baswedan.
Pihak-pihak yang ingin menjegal Anies mencoba untuk mempengaruhi partai-partai tersebut agar mundur dari dukungan yang telah diberikan kepada Anies. Upaya-upaya ini dapat dilakukan melalui tawaran-tawaran politik atau ancaman-ancaman yang bersifat politis.