Menteri Keuangan, Sri Mulyani, telah memberikan komentar terkait penawaran pinjaman online (pinjol) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membantu pembayaran uang kuliah. Berita ini muncul dari postingan viral di media sosial yang memperlihatkan pamflet dengan informasi tentang cicilan bulanan untuk uang kuliah yang dikelola oleh pihak ketiga.
Dalam pamflet tersebut, terdapat informasi mengenai program cicilan selama 6-12 bulan. Proses pengajuan dilakukan tanpa down payment (DP) dan jaminan, serupa dengan aplikasi pinjol lainnya.
Sri Mulyani menyatakan bahwa fenomena ini mengindikasikan bahwa mahasiswa di Indonesia memerlukan dana untuk pendidikan. Meskipun pemerintah telah menyediakan berbagai beasiswa, seperti dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Menurutnya, LPDP sebagai sumber dana abadi telah memberikan respons yang signifikan, termasuk melalui beasiswa afirmasi, terutama untuk jenjang S1, seperti Bidikmisi.
LPDP Membahas Student Loan sebagai Solusi Pendidikan
Menyadari masih banyak mahasiswa yang membutuhkan pinjaman untuk membayar uang kuliah, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan opsi student loan.
“Dalam kaitannya dengan mahasiswa yang membutuhkan bantuan pinjaman, kami sedang membahas dengan dewan pengawas LPDP untuk mengembangkan kemungkinan pengembangan yang disebut student loan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (30/1).