Faisal melihat situasi saat ini sebagai momentum yang tepat untuk para menteri mengambil keputusan untuk mundur.
Diskusi Strategis Sri Mulyani dan Basuki
Sebelumnya, Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo telah membantah kabar mengenai pengunduran diri Sri Mulyani. Meskipun beredar rumor di dunia maya bahwa Bendahara Negara kecewa terhadap pemerintahan saat ini, Prastowo menegaskan bahwa hingga saat ini Sri Mulyani tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Namun, sehari setelah pernyataan Faisal Basri, Sri Mulyani justru mengunggah foto bersama Basuki di akun Instagramnya, menunjukkan bahwa keduanya sedang berdiskusi mengenai berbagai isu termasuk ibu kota negara (IKN) Nusantara dan anggaran belanja.
Di sisi lain, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menanggapi seruan Faisal Basri dengan menekankan bahwa fokus mereka adalah pada pemilu dan memilih pemimpin terbaik. Wakil Bendahara TKN Bobby Gafur Umar tidak memberikan tanggapan langsung terhadap tudingan tersebut, tetapi menyatakan bahwa penting untuk memilih pemimpin dengan program ekonomi yang mendukung ekonomi kerakyatan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menampik kabar mengenai niat Sri Mulyani untuk mundur, menilai bahwa informasi semacam itu diembuskan menjelang pemilu dan seharusnya tidak disebarluaskan. Ia menegaskan bahwa tidak ada rencana Sri Mulyani untuk mundur dari jabatannya.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memilih untuk tidak memberikan komentar terkait rumor pengunduran diri Sri Mulyani, sementara Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan bahwa tidak pernah ada pembicaraan dari Sri Mulyani tentang niatnya untuk mengundurkan diri.
Polemik Menteri Sri Mulyani: Tawaran Mundur, Diskusi Strategis, dan Tanggapan Politik
Dalam konteks polemik ini, Faisal Basri mengajak untuk membujuk Menteri Sri Mulyani dan rekan-rekannya agar mundur, meyakini bahwa hal ini akan memiliki dampak yang signifikan secara moral. Meskipun Staf Khusus Menkeu membantah kabar tersebut, Sri Mulyani tampak aktif dalam diskusi bersama Menteri PUPR Basuki, menyoroti isu strategis seperti ibu kota negara (IKN) Nusantara dan anggaran belanja.
Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menanggapi dengan menekankan fokus pada pemilu dan pemilihan pemimpin terbaik. Menteri Perdagangan menampik kabar pengunduran diri, menganggapnya sebagai isu jelang pemilu.
Wakil Menteri Keuangan enggan berkomentar, sementara Mahfud MD menyatakan tidak ada pembicaraan dari Sri Mulyani mengenai niatnya untuk mundur.