Meskipun demikian, Yoon bisa saja menjadi pengecualian, karena ia tidak berada di bawah otoritas pengangkat. Spekulasi mengenai pengunduran diri ini semakin berkembang setelah pengacara Yoon, Yoon Kab-keun, mengisyaratkan adanya keputusan besar pada Kamis (13/2/2025).
Spekulasi ini memicu berbagai dugaan, termasuk kemungkinan Yoon mengundurkan diri menjelang pemilihan presiden mendadak yang bisa terjadi setelah pemakzulannya. Beberapa komentator sayap kanan berpendapat bahwa jika Yoon mundur, ia bisa mendapatkan simpati publik dan memperkuat dukungan terhadap partai konservatif. Bahkan, surat kabar Chosun Ilbo menyarankan agar Yoon mengakui kesalahannya.
Namun, pengacara Yoon, Kim Kye-ri, menegaskan bahwa Yoon dan tim hukumnya tidak pernah membicarakan soal pengunduran diri. Ia juga mengatakan bahwa sangat tidak masuk akal jika Yoon memilih mundur sebagai bentuk protes terhadap proses yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.
