Example floating
Example floating
Home

Skandal Pembatalan Acara Diskusi Anies Baswedan: Rahasia Terungkap!

Avatar
×

Skandal Pembatalan Acara Diskusi Anies Baswedan: Rahasia Terungkap!

Sebarkan artikel ini
Skandal Pembatalan Acara Diskusi Anies Baswedan: Rahasia Terungkap!
Skandal Pembatalan Acara Diskusi Anies Baswedan: Rahasia Terungkap!
Example 468x60

MEMO

Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara tiba-tiba membatalkan acara diskusi yang dijadwalkan akan dihadiri oleh calon presiden potensial dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung. Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Maman Imanulhaq, menjelaskan kronologi pembatalan tersebut yang menyiratkan ketidakpastian dalam persiapan acara yang bertajuk ‘Demi Ibu Pertiwi; Saatnya Perubahan’.

Kronologi dan Klarifikasi Terkait Pembatalan Acara Diskusi di GIM Bandung

Acara diskusi yang seharusnya dihadiri oleh calon presiden potensial dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, yang akan diadakan di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) di Bandung pada hari Minggu (8/10), telah resmi dibatalkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Maman Imanulhaq, telah menjelaskan tentang bagaimana pembatalan acara tersebut terjadi. Menurutnya, awalnya pihak panitia telah mendapatkan izin dari Dinas Pariwisata Jawa Barat.

Namun, menurut pernyataan Maman, tiba-tiba Pemerintah Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk membatalkan penggunaan GIM untuk acara tersebut pada hari Sabtu (7/10) malam.

Maman menyampaikan, “Seorang pegawai dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat secara lisan memberitahu panitia bahwa acara diskusi ini harus dibatalkan.”

Maman mengungkapkan keheranannya atas pembatalan acara ini. Hingga saat ini, pihaknya belum menerima pemberitahuan pembatalan secara tertulis terkait acara diskusi yang berjudul ‘Demi Ibu Pertiwi; Saatnya Perubahan’ ini.

Ia menekankan bahwa pemberitahuan pembatalan tersebut disampaikan tanpa ada surat resmi, hanya melalui komunikasi verbal beberapa jam sebelum acara dijadwalkan berlangsung.

Versi Benny Bachtiar: Penggunaan GIM, Kebijakan, dan Pelanggaran Kesepakatan

Versi yang berbeda muncul dari pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kadisparbud Jabar, Benny Bachtiar, memberikan klarifikasi terkait penggunaan GIM untuk acara diskusi yang melibatkan relawan Anies Baswedan-Cak Imin.

Baca Juga  KLH Geram, Sampah Menggunung, Lingkungan Hancur

Benny menjelaskan bahwa ia menerima telepon dari Anggota Komisi II Fraksi PKB, Yuningsih, pada hari Jumat, tiga hari sebelum pelaksanaan acara. Yuningsih menanyakan apakah GIM bisa digunakan untuk acara dialog.

“Mereka bertanya apakah ‘boleh menggunakan GIM?’ Saya menjawab, ‘Boleh, tapi untuk keperluan apa?’ Saya mengatakan, ‘Ini untuk dialog, untuk membahas masa depan Indonesia.’ Judulnya kurang lebih seperti itu,” kata Benny seperti yang dikutip dari detikJabar.

Benny menegaskan bahwa panitia acara sebenarnya telah mengajukan surat permohonan penggunaan gedung kepada pihaknya, namun tanpa mencantumkan informasi bahwa Anies Baswedan akan hadir dalam acara tersebut.

Menurut Benny, panitia acara melanggar kesepakatan dengan memasang baliho yang menampilkan Anies Baswedan-Cak Imin, dan pihaknya memberikan instruksi kepada stafnya untuk segera menurunkan baliho tersebut.

“Dalam surat permohonan yang diajukan, tidak ada informasi tentang kehadiran Anies Baswedan, itulah mengapa kami memberikan izin, dan itu juga hanya berdasarkan persetujuan verbal dari pihak kami,” ungkap Benny.

Kronologi Pembatalan Acara Diskusi Anies Baswedan di Gedung GIM Bandung

Kronologi pembatalan acara ini menunjukkan adanya ketidakjelasan dalam komunikasi dan persiapan antara pihak-pihak yang terlibat. Kesimpulannya, kebijakan pembatalan acara diskusi ini masih menjadi perdebatan dan memunculkan pertanyaan terkait transparansi dalam penyelenggaraan acara publik di Jawa Barat.