Skandal MEGA Bocor! 6,4 Juta Data Kartu Kredit Tersebar!

Skandal MEGA Bocor! 6,4 Juta Data Kartu Kredit Tersebar!
Skandal MEGA Bocor! 6,4 Juta Data Kartu Kredit Tersebar!

MEMO

Kebocoran Data Pengguna Kartu Kredit BCA: BCA Merespons, Tantangan Perlindungan Data Pribadi di Indonesia

Bacaan Lainnya

Bank BCA Merespons Isu Kebocoran, Perlindungan Data Pribadi Masa Depan?

Bocornya Data Pengguna Kartu Kredit BCA dan Tantangan Perlindungan Data Pribadi di Indonesia

Kabar mengenai kebocoran data pengguna kartu kredit Bank Central Asia (BCA) telah mengejutkan banyak orang. Dilaporkan bahwa sekitar 6,4 juta data pengguna kartu kredit BCA diduga bocor dan dijual di forum hacker.

Data yang terbocor meliputi alamat, nomor handphone, dan informasi lainnya. Informasi mengenai dugaan kebocoran ini pertama kali muncul melalui akun Twitter @FalconFeedsio pada Senin (24/7).

Seorang pengguna di forum hacker tersebut mengklaim bahwa ia menjual database pengguna kartu kredit Bank BCA. Sampel yang diberikan berisi data seperti alamat, email, nomor telepon, dan lain-lain.

Cuitan tersebut kemudian diunggah kembali pada Selasa (25/7) bersamaan dengan foto tangkapan layar yang menunjukkan data-data yang diduga telah dibobol.

Foto tangkapan layar tersebut menunjukkan bahwa data tersebut dijual di BreachForums, sebuah platform yang digunakan oleh para hacker untuk jual beli atau membagikan data hasil pembobolan secara gratis.

Diduga, data tersebut diretas pada tanggal 22 Juli dan mencakup informasi dari 6,4 juta pengguna.

Menyikapi kabar ini, Bank Central Asia (BCA) langsung merespons. EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Namun, BCA mengklaim bahwa data yang beredar di forum hacker tersebut berbeda dengan data yang mereka miliki.

Hera menegaskan bahwa BCA selalu mengutamakan keamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan yang tinggi. Upaya pengamanan tersebut dilakukan secara berlapis dan melibatkan mitigasi risiko yang diperlukan guna menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah.

Semua strategi dan standar keamanan yang diterapkan juga selalu dievaluasi dan di-update secara berkala sesuai perkembangan keamanan siber dan transaksi digital. BCA berkomitmen untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada nasabahnya dalam memanfaatkan layanan perbankan.

Namun, bocornya data kartu kredit BCA bukanlah kasus tunggal mengenai kebocoran data di Indonesia.

Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, menyatakan bahwa masalah kebocoran data masih sering terjadi di Indonesia karena belum adanya lembaga Perlindungan Data Pribadi (PDP).

Pos terkait