Babay mengatakan, Abad berangkat ke negeri Jiran untuk mencari pekerjaan sebagai penyadap karet, melalui seorang sponsor. Abad sempat dirawat di rumah sakit dalam keadaan mengkhawatirkan karena penyakit ginjal yang dideritanya.
“Dikasih tau sama temen yang sama-sama kerja di Malaysia, bahakan biaya rumah sakit juga dibayar teman-temannya,” kata Babay.
Harapan keluarga, ada bantuan pemerintah yang bisa membawa jasad Abad. Sebagai, masyarakat yang hidup di desa, kata Babay, sangat bingung untuk mengatasi masalah ini. “Komunikasi ke Camat juga belum dulakukan, apalagi harus ke Rangkasbitung (ibukota Kabupaten Lebak) belum dilakukan,” katanya.