Jakarta, Memo.co.id
“Ketika saya disepelekan. (Anggapan) ‘Siapalah Agus? Nggak ada yang tahu’. Tapi saya cukup bersyukur dan gembira dengan hasil itu,” itu nkata kata kandidat calon Gubernur Agus Harymurti Yudoyono ketika beberapa lembaga survey sudah mengumumkan elektabilitas pasangan Agus – Sylviana, mulai menanjak. Sementara calon petrahana Ahok – Djarot, terus turun trendnya.
Sebagaian lembaga survey menyebut bahwa Agus Yudoyono merupakan Kuda Hitam, yang datang dan mewarnai politik DKI Jakarta secara tidak terduga. Apalagi, banyak tokoh politik Agus disebut sebud tidak layak karena masih ingusan.
“Sama, saya juga kaget, awalnya (berpikir) ‘masa sih?'” ungkap Agus sambil memeragakan memegang telepon, mengacu pada saat dirinya ditelepon oleh SBY.
“Saya telepon bapak lagi. I have to return ke Jakarta. Karena beda suasana kebatinannya. Saya harus melihat langsung 4 pimpinan partai politik, melihat langsung mata mereka. Akhirnya pimpinan (Pangdam Jaya) memberi kesempatan untuk saya kembali,” tuturnya.
Agus tiba di Jakarta pada 23 September 2016 dini hari dan langsung menuju Cikeas. Saat itu empat pimpinan parpol masih mengadakan rapat.Ternuata di Cikeas, sudah banyak tokoh partrai politik yang mengusungnya. Wartawan juga sangat banyak.
Ketika ditanya bagaimana reaksi pertama istrinya. Yang ditanyakan istri kepadanya adalah apakah Agus siap menanggalkan karier yang telah ia bangun hampir separuh usianya untuk dunia politik yang masih belum jelas hasilnya. Kedua adalah, apakah sang suami akan tetap bisa menyisihkan waktu untuk keluarga, terutama anaknya, jika memutuskan masuk ke dunia politik. Jika Agus bisa menjawab dan yakin, Annisa disebut menyatakan akan mendukungnya.
“Saya bilang, kekuatan dan ketegaran saya tergantung juga ketegaran dan kekuatan kamu untuk mendukung saya.(nu)