Pemerintah Kabupaten Tangerang mengakui bahwa kondisi ekonomi global yang sedang melemah telah memberikan dampak yang signifikan terhadap sejumlah industri di wilayah mereka. Pada triwulan pertama tahun 2025 saja, sekitar 3.000 pekerja terpaksa mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Di tahun 2025 ini, ada sekitar 3.000 pekerja yang terkena PHK, dan sebagian besar berasal dari PT Victory Cingluh Indonesia. Gelombang PHK besar-besaran masih terus menghantui industri padat karya di Kabupaten Tangerang, bahkan setelah pandemi Covid-19 berlalu,” ungkap Rudi Hartono, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang, pada hari Rabu, 5 Maret 2025.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar industri yang beroperasi di Kabupaten Tangerang berorientasi pada ekspor, sehingga sangat rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi global. “Ini adalah dampak dari situasi global, di mana produksi dan permintaan tidak seimbang,” jelasnya.
“Jika keseimbangan tidak tercapai, perusahaan terpaksa melakukan efisiensi. Inilah yang sedang terjadi,” lanjut Rudi.