Namun, pada tahun 2022, Reyna Usman mengubah arahnya dan berfokus pada pencalonan sebagai Bacaleg DPR RI di daerah pemilihan Gorontalo, Sulawesi Utara.
Perubahan ini membuat Reyna Usman kurang aktif di DPW PKB Bali, terutama karena dia sering berada di Jakarta dan mempersiapkan pencalonan di Gorontalo. Bambang juga menegaskan bahwa PKB mendukung proses hukum yang sedang berjalan terkait kasus yang menyeret Reyna Usman, yang juga berdampak pada pemeriksaan terhadap Muhaimin Iskandar.
Namun, PKB juga mengharapkan agar KPK menjalankan proses ini dengan prinsip keadilan dan transparansi, terutama karena kasus yang ditelusuri ini muncul secara tiba-tiba setelah deklarasi pencalonan presiden dan wakil presiden oleh Anies Baswedan dan Muhaimin.
Sebelumnya, Reyna Usman telah ditetapkan sebagai tersangka dalam peranannya sebagai mantan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dia telah menjalani pemeriksaan yang mendalam oleh penyidik, termasuk perincian terkait perencanaan sistem proteksi TKI dan pelaksanaan lelang.
Proses penyelidikan ini juga mencakup pemeriksaan terhadap Cak Imin, yang merupakan atasannya saat Reyna Usman bekerja di Kemenakertrans.
Kasus Reyna Usman: Dari Jabatan Tinggi Hingga Pencalonan, Jejak Perjalanan Seorang Politikus
Perubahan arah karier politik Reyna Usman dari posisi aktif di DPW PKB Bali hingga pencalonan sebagai Bacaleg DPR RI di Gorontalo, Sulawesi Utara, adalah langkah yang mengejutkan. Pindahnya Reyna dari Bali ke Gorontalo menggambarkan dinamika politik yang berubah-ubah.
Sementara PKB mendukung proses hukum yang berjalan terkait kasus Reyna, mereka juga menegaskan pentingnya menjalankannya dengan prinsip keadilan dan transparansi, terutama karena kasus ini muncul secara tiba-tiba setelah deklarasi pencalonan presiden dan wakil presiden oleh Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Jejak perjalanan Reyna Usman adalah cerminan dari dinamika politik yang beragam dan menuntut ketelitian dalam penegakan hukum.