Mojokerto, Memo – – Kebutuhan tabung oksigen untuk penanganan pasien COVID-19 meningkat di Jawa Timur. Akibatnya, terjadi keterbatasan oksigen di beberapa rumah sakit termasuk di Mojokerto. Hal ini yang menggerakkan sekelompok relawan di Mojokerto yang tergabung dalam Lembaga Penanganan Bencana Indonesia Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) dan Welirang Community memasok oksigen bagi warga yang membutuhkan.
“Kita memasok tabung oksigen untuk mereka yang membutuhkan, awalnya itu kita mengalir saja tapi lama kelamaan kok banyak yang membuktikan, akhirnya kita berjuang mencari ke sana kemari tabung oksigen, sebab kita tau sendiri akhir-akhir ini banyak masyarakat yang kelimpungan mencari pengisian hingga tabung oksigen dan tak jarang sampai meninggal dunia karena tak tertolong,” ungkap Saiful Anam Kordinator LPBI-NU Kabupaten Mojokerto, Jumat (30/07/2021).
Saat ini, kata dia, sedikitnya pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 9 tabung oksigen, yang terdiri dari 8 tabung oksigen 1 meter kubik dan 1 tabung 6 meter kubik untuk aksi sosial yang ia mulai sejak dua Minggu terakhir.
Tabung oksigen itu mereka dapatkan dari pinjaman teman-temannya dan sebagian mereka beli.
“Siapapun yang memang membutuhkan, langsung kita bantu, bisa kita yang antar juga bisa langsung mengambil ke basecamp kita yang berada di kawasan Pacet, sebab rata-rata mereka yang kita bantu itu sudah berkeliling ke rumah sakit tapi tak menuai hasil,” terangnya.
Kata dia, hingga sampai saat ini setidaknya ada 40 lebih masyarakat yang telah mendapatkan pertolongan dengan ketersediaan tabung oksigen yang mereka sediakan. Tak jarang, usai mendapat pertolongan oksigen mereka juga diketahui meninggal dunia.
Setiap selesai dipakai, tabung-tabung oksigen itu kemudian cepat-cepat diisi ulang oleh para relawan agar siap digunakan orang lain yang mengalami sesak napas.
“Untuk pengisian, kita selalu berkomunikasi dengan pihak lain untuk memastikan, jika ada langsung kita isi, kadang juga kita memberikan bantuan pengisian tabung secara gratis jika memang ada yang tidak mampu,” paparnya.
Hanya saja, lanjut Anam, minimnya tabung membuat dirinya dan potensi relawan terpaksa menolak 5-8 permintaan perhari. Lantaran tabung oksigen, yang mereka sediakan selalu berputar di tengah masyarakat.
Tak sekadar meminjamkan tabung ke warga yang mengalami sesak napas akibat COVID-19, para relawan LPBI NU dan Welirang Community juga menyediakan dua ambulans hingga memberikan bantuan sembako terhadap warga yang melakukan Isoman dan juga pemulasaraan jenazah.
Kedua ambulans tersebut murni untuk aksi kemanusiaan sehingga para relawan tidak memasang tarif sewa. Dalam proses permintaan pertolongan untuk warga yang sakit, atau membutuhkan ambulan hingga oksigen, masyarakat tinggal menghubungi atau WhatsApp ke nomor 0858-5225-4977 kemudian menunjukkan nama dan alamat pasien.
“Secara teknis masyarakat tinggal telepon kita, kalau memang yang dibutuhkan, seperti tabung oksigen kalau sedang ada maka kita langsung berikan, tidak ada syarat tertentu harus menunjukkan Sweb atau atau apa kita gak pakai itu. Tapi kita tetap menghimbau jika masyarakat meminta untuk jaga jaga ya jangan lah, karena masih banyak yang membutuhkan,” tandasnya.