Di restoran Padang yang lebih besar, biasanya menggunakan metode hidang meriah. Metode ini cocok untuk makan bersama dalam kelompok. Ketika pelanggan sudah duduk, mereka tidak perlu memesan lagi.
Pelayan dengan piring yang ditumpuk di atas tangannya akan segera menyajikan hidangan di atas meja. Dengan cepat, pelayan akan mengatur berbagai macam piring kecil yang berisi hidangan lezat, seperti rendang sapi, kari ikan, sayuran rebus, cabai, terong, dan masih banyak lagi.
Biasanya, terdapat puluhan piring yang disajikan, bahkan bisa mencapai 14 hidangan atau lebih. Nasi Padang akan langsung disajikan di meja dalam bentuk prasmanan.
Pelanggan hanya perlu membayar hidangan yang mereka konsumsi dari prasmanan tersebut. Cara makan di daerah Minangkabau umumnya dilakukan dengan satu tangan.
Selain itu, pelanggan juga akan diberikan kobokan, yaitu mangkuk kecil yang berisi air dengan irisan jeruk nipis di dalamnya, untuk memberikan aroma segar. Air ini digunakan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah makan.
Nasi Padang: Kaya Rasa, Budaya Tradisional, dan Kecintaan pada Kuliner
Nasi Padang, Komoditas Kuliner Terkenal: Dengan asal-usulnya yang berawal dari zaman kolonial Belanda di Indonesia, Nasi Padang telah berkembang menjadi makanan yang diminati di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Terkenal dengan hidangan khasnya seperti rendang sapi dan kari ikan, Nasi Padang menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau dan berkontribusi besar dalam kemajuan masakan Indonesia.