Kunjungan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) ke Lapangan Olkaria I di Kenya membuka jendela inspirasi bagi pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Dalam kunjungan ini, mereka tak hanya memperoleh pengetahuan mengenai teknologi canggih yang telah diterapkan di Olkaria I, tetapi juga mengeksplorasi peluang kerja sama yang efisien.
Mari kita tinjau beberapa pelajaran berharga yang dapat diterapkan untuk menggerakkan industri panas bumi Indonesia ke arah yang lebih hijau dan efisien.
Kunjungan Pertamina ke Olkaria I Ungkap Teknologi Panas Bumi Canggih
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) melakukan kunjungan ke Lapangan Olkaria I, yang merupakan lokasi pembangkit listrik panas bumi tertua di Kenya. Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda Pertamina Geothermal Energy di Kenya setelah sebelumnya mereka menandatangani nota kesepahaman untuk potensi bisnis panas bumi bersama AGIL.
Dalam kunjungan ini, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, ditemani oleh Unit Director Marubeni Power & Infrastructure Systems Corporation, Akihisa Tomioka, Tazio Kawai, dan Operation Manager Olkaria KenGen, Francis Makawaba. Mereka mendapatkan kesempatan untuk melakukan tur ke lokasi Olkaria I.
Kunjungan ini dilaksanakan pada Selasa (22/8) waktu setempat dan menjadi kesempatan berharga bagi Pertamina Geothermal Energy untuk memperluas pengetahuan mereka. Julfi Hadi, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, menyatakan bahwa salah satu hal yang sangat bermanfaat dari kunjungan ini adalah pemahaman mengenai penerapan teknologi canggih yang telah diterapkan oleh KenGen dan Marubeni dalam operasional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Olkaria I.
Julfi Hadi menjelaskan hal ini dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan di Jakarta, pada Senin (28/8). Marubeni sendiri adalah perusahaan asal Jepang yang bertindak sebagai kontraktor utama EPCC (Engineering Procurement Construction and Commissioning) untuk Olkaria I Unit 6.
Perusahaan ini juga terlibat dalam EPCC Lumut Balai Unit I yang dimiliki oleh Pertamina Geothermal Energy di Indonesia.
Bagaimana Marubeni dan KenGen Mengubah Game di Dunia Panas Bumi?
Teknologi yang digunakan di PLTP tertua di Kenya ini adalah hasil integrasi dari berbagai produsen peralatan asli (OEM) yang ada dalam satu kompleks. Lapangan Olkaria menerapkan teknologi GWGU (Geothermal Wellhead Generating Unit) pada salah satu unitnya dengan kapasitas sebesar 88,5 MW.
Teknologi ini memungkinkan uap dari sumur langsung masuk ke fasilitas produksi tanpa harus menunggu akumulasi hingga mencapai kapasitas tertentu, sehingga mempercepat produksi listrik dan mengoptimalkan penggunaan sumur-sumur yang telah dibor.
Selain itu, PLTP ini juga memanfaatkan air hasil proses pemisahan uap (brine water) yang telah diproses dan menginjeksikannya kembali ke dalam reservoir. Selama kunjungan ini, perwakilan dari KenGen sangat menyambut baik kedatangan tim dari Pertamina Geothermal Energy.
Diharapkan kunjungan ini akan memberikan manfaat berupa pertukaran pengetahuan, terutama dalam penerapan teknologi yang efisien, dan mendorong kerja sama di masa depan.
Selain mengunjungi Olkaria I, Pertamina Geothermal Energy juga memiliki kesempatan untuk melihat PLTP lainnya, seperti Olkaria III, serta melakukan kunjungan ke Lapangan Longonot, Lapangan Menengai, Akiira Geothermal Project, dan Lapangan Suswa.
Julfi berharap bahwa kunjungan ini akan menjadi sumber inspirasi untuk Pertamina Geothermal Energy dalam mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia. Dia menekankan pentingnya optimalisasi potensi ini, didukung oleh teknologi canggih dan pengelolaan bisnis yang efisien, guna mencapai target menjadi perusahaan dengan kapasitas 1 GW dalam dua tahun mendatang.
Pertamina Geothermal Energy Menyusuri Jejak Sukses Olkaria I di Kenya
Kunjungan ini juga memungkinkan Pertamina Geothermal Energy untuk melihat berbagai PLTP lainnya di Kenya, termasuk Olkaria III, Lapangan Longonot, Lapangan Menengai, Akiira Geothermal Project, dan Lapangan Suswa. Semua ini adalah sumber inspirasi yang tak ternilai bagi Pertamina Geothermal Energy dalam mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia.
Dengan fokus pada pengembangan teknologi dan pengelolaan bisnis yang efisien, PGE bertekad untuk mencapai target menjadi perusahaan berkapasitas 1 GW dalam dua tahun mendatang.