“Dengan demikian, harga beras yang sebelumnya mencapai Rp12.500 per kg di daerah sekarang tidak perlu lagi dipertimbangkan karena di Jakarta sudah tersedia dengan harga Rp10.385 per kg dan Rp10.900 per kg untuk harga eceran,” tambahnya.
Nellys yakin bahwa operasi pasar ini akan mengamankan pasokan beras di PIBC yang biasanya kurang dari 2.000 ton, dan ia berharap ini akan membantu menstabilkan harga beras di pasaran.
“Secara otomatis, karena pasokan biasanya kurang dari 2.000 ton, sekarang ada tambahan, dan kami berharap semuanya bisa kembali normal sesuai dengan harapan dari Perum Bulog,” katanya.
Lebih lanjut, Nellys mengungkapkan bahwa mekanisme operasi pasar dalam berbagai bentuk, baik berupa beras curah, beras kemasan 5 kg, atau bantuan pangan untuk keluarga penerima manfaat (KPM), tidak menjadi masalah bagi para pedagang. Yang terpenting adalah pemerintah dapat menjalankan operasi ini secara berkesinambungan.
“Sebetulnya, mekanisme apapun tidak menjadi masalah, baik itu dalam bentuk curah, kemasan 5 kg, atau bantuan pangan untuk KPM, yang penting adalah operasi ini berjalan secara beriringan. Saya rasa dengan semua saluran ini berjalan, harga akan turun secara bertahap,” tutupnya.
Operasi Pasar Menteri Perdagangan dan Bulog: Penurunan Harga Beras di PIBC Cipinang
Dengan kesuksesan operasi pasar ini, harapan adalah bahwa harga beras dari daerah yang sebelumnya mahal akan tetap terjangkau berkat pasokan dari pemerintah di PIBC Jakarta. Ini adalah langkah positif dalam upaya menstabilkan harga beras dan membantu masyarakat yang terdampak oleh kenaikan harga.
Operasi pasar yang dilakukan oleh Mendag Zulkifli Hasan dan Bulog telah membawa dampak positif dalam upaya menjaga stabilitas harga beras di pasar.