“Pak Aguan (Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma), Pak Franky (Bos Sinarmas Group Franky Wijaya), Pak Prajogo (Bos Barito Pacific Prajogo Pangestu), Pak Eka Tjandranegara (Bos Mulia Group), Pak Pui (Bos Pulauintan Pui Sudarto), Pak Boy Thohir (Bos Adaro), Pak Kuncoro Wibowo (Bos Kawan Lama Group), Pak Djoko Susanto (Bos Alfamart Group), dan yang lain yang tidak bisa saya sebut satu per satu,” ucap Jokowi saat upacara peletakan batu pertama Hotel Nusantara di wilayah IKN Nusantara pada Kamis (21/9).
Meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, Prajogo pernah terlibat dalam kasus dugaan korupsi terkait dana reboisasi di Sumatera Selatan senilai Rp331 miliar.
Prajogo bahkan pernah menjadi tersangka dalam kasus korupsi proyek hutan tanaman industri (HTI) tersebut. Namun, ia akhirnya dibebaskan setelah kasusnya dihentikan oleh Kejaksaan Agung melalui surat perintah penghentian penyidikan (SP3).
Perjalanan Kilat Kekayaan Prajogo Pangestu: Dominasi sebagai Orang Terkaya di Indonesia dan Jejak Bisnis yang Mengesankan
Pada perjalanan singkatnya, Prajogo Pangestu telah mencapai puncak keberhasilan finansial dengan lonjakan kekayaan yang mengesankan. Dalam kurun waktu kurang dari sebulan, kekayaannya melesat dari US$38,7 miliar menjadi US$47,1 miliar, menjadikannya orang terkaya di Indonesia saat ini.
Peringkatnya yang mendahului Low Tuck Kwong, dengan kekayaan US$27,1 miliar, menunjukkan dominasi Pangestu dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Sementara Robert Budi Hartono dan Michael Budi Hartono juga memiliki kekayaan yang signifikan, namun posisi mereka masih di bawah Pangestu.
Kesuksesan Pangestu tidak hanya terletak pada sektor petrokimia dan energi, tetapi juga dalam investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang disambut baik oleh Presiden Joko Widodo. Meski pernah tersangkut kasus dugaan korupsi, Prajogo Pangestu akhirnya dibebaskan oleh Kejaksaan Agung, memungkinkan fokusnya kembali pada upaya bisnis dan investasinya yang terus berkembang.