Example floating
Example floating
Berita

Ini Rahasia Jerman Sebagai ‘The Sick Man of Europe’ Terbaru!

×

Ini Rahasia Jerman Sebagai ‘The Sick Man of Europe’ Terbaru!

Sebarkan artikel ini
Ini Rahasia Jerman Sebagai 'The Sick Man of Europe' Terbaru!
Ini Rahasia Jerman Sebagai 'The Sick Man of Europe' Terbaru!
Example 468x60

MEMO

Julukan “The sick man of Europe” kembali mencuat, kali ini mengarah pada Jerman yang menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kondisi perekonomian Jerman yang tidak stabil, penurunan produksi manufaktur, dan ketidakpastian seputar rencana netralitas karbon 2045.

Example 300x600

Selain itu, kita akan mengeksplorasi pandangan Hans-Werner Sinn, seorang presiden emeritus di lembaga Ifo, tentang permasalahan yang dihadapi Jerman. Simaklah bagaimana negara ini berjuang menghadapi julukan yang pernah melekat pada Turki dan apa implikasinya untuk masa depan industri Jerman.

Tantangan Ekonomi Jerman: Penurunan Produksi Manufaktur dan Harga Tinggi

Julukan “The sick man of Europe” kini kembali terdengar di seluruh penjuru Eropa. Jika kita melihat sejarahnya, julukan tersebut sebelumnya pernah melekat pada Turki, tetapi kini ia kembali merujuk kepada Jerman. Situasi ini ditegaskan oleh Hans-Werner Sinn, seorang presiden emeritus di lembaga Ifo, dengan alasan utama adalah ketidakpastian dalam perekonomian.

Berdasarkan data terbaru, produksi manufaktur di wilayah Rhein mengalami penurunan. Negara ini juga sedang menghadapi tantangan harga ekonomi yang tinggi. Sinn mengungkapkan pendapatnya saat berbicara dengan CNBC International di Forum Ambrosetti di Italia pada tanggal 1 September 2023.

Ia menyatakan bahwa situasi ini bukanlah gejala singkat yang sementara, dan ada hubungannya dengan sektor otomotif, yang bisa dianggap sebagai jantung industri Jerman dan menjadi salah satu penopang ekonomi negara ini.

Menurut data dari kantor statistik federal, mobil merupakan produk ekspor utama Jerman tahun lalu, berkontribusi sebanyak 15,6% dari total nilai barang yang diekspor ke luar negeri. Namun, pada bulan Mei 2022, Jerman melaporkan defisit perdagangan luar negeri pertamanya dalam beberapa dekade, dengan jumlah mencapai 1 miliar euro.

Negara ini mengalami peralihan dari surplus perdagangan menjadi lebih banyak mengimpor daripada mengekspor. Meskipun pada bulan Juni 2023, Jerman berhasil kembali mencatat surplus perdagangan sebesar 18,7 miliar euro, namun tingkat ekspornya masih belum pulih sepenuhnya.

Sinn juga mencatat bahwa investor merasa ragu-ragu tentang rencana keberlanjutan Jerman. Ini juga berperan dalam julukan negara ini sebagai “orang sakit di Eropa”. Salah satu target utama yang tengah menjadi perhatian pemerintah Jerman adalah mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.

Rencana ini menjadi fokus perhatian ketika Eropa berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan gas dari Rusia setelah serangan besar-besaran yang dilakukan Kremlin terhadap Ukraina, yang juga memengaruhi kenaikan harga gas.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.