MEMO,Blitar: Dalam upaya memastikan kelangsungan pasokan pupuk subsidi menjelang musim tanam, Satuan Tugas Pangan Polres Blitar Kota bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar melakukan inspeksi mendadak di kios pupuk.
Langkah ini untuk menjamin distribusi yang tepat sasaran dan harga sesuai aturan. Bagaimana hasilnya?
Polres Blitar Kota dan DKPP Blitar Beraksi Amankan Stok Pupuk Subsidi
Petugas gabungan dari Satuan Tugas Pangan Polres Blitar Kota bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa kios pupuk di wilayah Blitar.
Mereka melakukan ini untuk memastikan bahwa persediaan pupuk mencukupi menjelang musim tanam.
Distribusi Pupuk Subsidi Lancar dan Tertib, Petani Blitar Tetap Tenang
Tim Satgas Pangan Polres Blitar Kota, yang dipimpin oleh Ipda Yuno Sukaito, telah mengunjungi dua kios pupuk subsidi di Kota Blitar, yaitu yang terletak di Jalan Kenari, Kecamatan Sananwetan, dan di Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul.
Menurut Yuno Sukaito, “Kami telah memeriksa dua kios pupuk subsidi. Hasil pemeriksaan di Jalan Kenari menunjukkan bahwa tersisa satu karung pupuk urea, sementara di Kelurahan Tanggung tersisa tiga karung urea dan satu zak Phonska.”
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa pupuk subsidi didistribusikan dengan benar kepada petani menjelang musim tanam. Selain itu, penjualan pupuk harus sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
Yuno juga menginformasikan bahwa berdasarkan informasi dari pemilik toko, distributor pupuk akan mengirimkan pupuk subsidi tambahan ke beberapa kios di Kota Blitar pada pekan depan.
“Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan pupuk petani terjamin menjelang musim tanam. Saat ini, distribusi pupuk berjalan lancar, dan tidak ada kelangkaan,” katanya.
Yusril Iswandi, pemilik kios pupuk di Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, mengkonfirmasi bahwa distribusi pupuk subsidi dari distributor ke kios-kios masih berjalan lancar.
Ia juga menjelaskan bahwa sistem penyaluran pupuk subsidi dari kios ke petani berjalan tertib karena ada buku pengendali.
Petani menerima alokasi pupuk sesuai dengan pengajuan yang mereka ajukan dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani). Mereka juga segera mengambil alokasi pupuk ketika stoknya tiba.
“Pelayanan di kios kami sangat efisien. Petani yang datang harus membawa blangko dan fotokopi KTP saat mengambil pupuk subsidi. Pengiriman pupuk tergantung pada permintaan. Di tempat saya, setiap pengiriman biasanya mencapai 10 ton, terdiri dari 5 ton urea dan 5 ton Phonska,” tambahnya.