“Nah jika ada yang kurang dari yang di atas, maka tidak tercipta kebahagiaan. Maka ia akan sakit jiwanya dan mereka harus mengejar kesenangan dengan hedonism, yang sering orang awam sebut kebahagiaan semu,” ucap dia.
Tidak hanya masyarakat biasa, hormon-hormon tersebut juga perlu dihidupkan bagi seorang pejabat yang kini sedang menjadi sorotan dengan berbagai kehidupan mewah yang sering mereka tampilkan ke hadapan publik melalui platform media sosial pribadi mereka.
Hal itu sangat disayangkan oleh Novi, ketika ada pejabat yang dengan sengaja menampilkan kehidupan mewah karena pelayan publik justru harus mencerminkan kondisi masyarakat yang saat ini tengah berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
“Saya kira pejabat harus jadi pemimpin. Pemimpin berarti hidup dengan gagasannya dan tindakannya yang menginspirasi. Otomatis kalau value hidupnya ini, Maka mereka akan tidak bersandar pada kehidupan materialistis,” jelas dia.
Novi pun menambahkan bahwa kehadiran para pejabat untuk terjun dan berkomunikasi ke kalangan masyarakat justru akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi pada instansi yang mereka pimpin.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh jajaran pejabat Kemenkeu, karena hal tersebut dapat menimbulkan turunnya kepercayaan publik terhadap instansi tersebut.