MEMO – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bekasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan gizi siswa ternyata belum menyentuh kalangan santri di pesantren. Sejumlah pengelola pondok pesantren mengungkapkan bahwa mereka baru sebatas didata sebagai calon penerima, tanpa kepastian realisasi hingga saat ini.
Salah seorang pengelola pondok pesantren di Kota Bekasi, Eri Mutawalli, mengungkapkan bahwa pendataan dari pihak kelurahan telah dilakukan sejak lama. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut terkait kapan bantuan makanan bergizi tersebut akan diberikan.
“Kami sudah didata sejak lama, tapi belum ada kabar lebih lanjut kapan bantuan ini benar-benar terealisasi,” ujarnya kepada RRI, Jumat (14/2/2025).
Sebagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak, MBG tentu sangat dibutuhkan oleh santri di pesantren. Namun, pengelola berharap program ini dijalankan dengan serius dan memiliki standar yang jelas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan MBG menurut pengelola pesantren:
Standarisasi makanan yang diberikan harus memenuhi kriteria gizi seimbang
Distribusi harus teratur dan tertib agar bantuan tidak terhambat
Keberlanjutan program harus dijamin, bukan hanya sebagai proyek jangka pendek