Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya jumlah barang impor dalam industri teknologi dan komunikasi, yang telah menyebabkan defisit perdagangan mencapai Rp 30 triliun. Hal ini disampaikannya saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Depok, Jawa Barat, di mana ia juga mengungkapkan perbedaan yang mencolok antara jumlah permintaan pengujian perangkat domestik dan impor.
Ini Alasan Mengapa Jokowi Khawatir dengan Dominasi Barang Impor!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan keprihatinannya terhadap jumlah yang melimpah dari barang-barang impor yang digunakan dalam perangkat teknologi dan alat komunikasi. Menurut catatannya, defisit perdagangan di sektor ini mencapai angka sekitar Rp 30 triliun.
Keprihatinan ini diutarakan pada saat peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika di Depok, Jawa Barat, pada hari Selasa (7/5/2024).
“Sangat disayangkan, perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita gunakan masih sangat didominasi oleh barang-barang impor, dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir mencapai US$ 2,1 miliar atau lebih dari Rp 30 triliun,” ujarnya dalam pidatonya.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan data terkait permohonan pengujian perangkat dan produk impor. Dari catatan yang ada, terdapat 3.046 perangkat dari China yang diajukan untuk diuji, sedangkan dari Indonesia hanya sebanyak 632 perangkat.