“Ini merupakan upaya nyata untuk mendukung pemerintah dalam melestarikan lingkungan. Semoga terus dijaga kelestarian mangrove yang kita tanam ini. Ke depan, program ini akan terus dilakukan,” kata Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto dalam pembukaan yang digelar virtual itu.
Di Banyuwangi, penanaman mangrove dilaksanakan di Pulau Santen, yang dihadiri Dandim 0825/ Banyuwangi, Letkol Kav Eko Julianto Ramadan, Danlanal Letkol Laut (P) Ansori, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Mujiono.
Sebanyak 750 bibit tanaman bakau ditanam di areal Pulau Santen, dan kegiatan ini melibatkan anggota TNI, pramuka, mahasiswa dan warga sekitar Pulau Santen yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan.
“Penting bagi kami untuk bergerak bersama menjaga lingkungan dengan menjaga, merawat dan melestarikan alam. Penanaman pohon sebanyak mungkin akan memberikan manfaat,” kata Dandim 0825/ Banyuwangi Letkol Kav Eko Julianto Ramadan.
Penanaman mangrove ini, kata Dandim, di satu sisi melindungi dari banjir laut dan abrasi, di sisi lain bermanfaat bagi masyarakat pesisir. Yakni menjadi tempat berkembang biak biota laut seperti udang, ikan dan kerang.
“Mari kita jaga pelestarian lingkungan di wilayah Banyuwangi,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dearah Kabupaten Banyuwangi Mujiono menambahkan, pelestarian lingkungan terus dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. Beberapa destinasi wisata di Banyuwangi juga mengandalikan konservasi mangrove. Salah satunya adalah Pantai Bedul di Kecamatan Purwoharjo dan di KEE Teluk Pangpang, Kecamatan Tegaldlimo.
“Tentu destinasi konservasi seperti di Pantai Bedul dan Teluk Pangpang salah satu bukti jika Banyuwangi peduli dengan perbaikan ekosistem pantai,” katanya. (*)