PLN Bikin Revolusi Bersih dengan Biomassa

Terobosan Energi Hebat! PLN Bikin Revolusi Bersih dengan Biomassa

Memo,Denpasar:  PLN (Persero) berhasil mencatatkan terobosan besar dalam sektor energi dengan menggunakan biomassa sebagai solusi menggantikan batu bara di 40 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui teknologi co-firing.

Keberhasilan ini membawa manfaat ganda: menurunkan emisi karbon sebesar 429 ribu ton CO2 selama semester pertama tahun 2023 dan mendorong pemberdayaan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

Bacaan Lainnya

Co-firing, yang dilakukan dengan substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa seperti pellet kayu, sampah, cangkang sawit, dan serbuk gergaji, membawa PLN semakin dekat dengan visi Indonesia bersih dan mandiri energi.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa perusahaan terus berkomitmen mendukung upaya dekarbonisasi untuk mencapai target Indonesia menjadi negara bebas emisi pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat.

PLN Sukses Kurangi 429 Ribu Ton CO2 dengan Teknologi Co-firing

PLN (Persero) telah berhasil meningkatkan penggunaan biomassa sebagai pengganti batu bara di 40 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui teknologi co-firing. Hal ini telah mengurangi emisi karbon hingga 429 ribu ton CO2 selama semester pertama tahun 2023.

Dalam menghadapi masa transisi energi, PLN menggunakan teknologi co-firing di PLTU sebagai langkah untuk mengurangi penggunaan batu bara. Co-firing merupakan penggantian batu bara dengan bahan biomassa seperti pellet kayu, sampah, cangkang sawit, dan serbuk gergaji pada rasio tertentu.

Menuju Indonesia Bebas Emisi: PLN Tingkatkan Penggunaan Biomassa di PLTU

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan bahwa co-firing ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi, tetapi juga untuk mendorong pemberdayaan masyarakat dan membangun ekonomi kerakyatan. PLN mengajak masyarakat untuk aktif terlibat dalam produksi bahan baku co-firing, mulai dari penanaman tanaman biomassa hingga pengelolaan sampah rumah tangga untuk dijadikan pellet.

Program ekonomi kerakyatan co-firing ini juga merupakan bentuk kontribusi nyata PLN dalam menghadapi masalah lingkungan global, serta mewujudkan Indonesia sebagai negara yang bersih dan mandiri dalam energi. Tujuan tersebut juga sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Pada Semester 1 tahun 2023, penggunaan biomassa telah mencapai 0,4 juta ton dan ditargetkan akan mencapai 1 juta ton pada akhir tahun, jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022 (0,58 juta ton) dan tahun 2021 (0,29 juta ton). Penggunaan biomassa ini diharapkan terus tumbuh hingga mencapai 10 juta ton pada tahun 2025.

Pos terkait