Example floating
Example floating
EKONOMI

Pertamina Berubah: SAF Bahan Baku Baru Akan Mengubah Segalanya!

×

Pertamina Berubah: SAF Bahan Baku Baru Akan Mengubah Segalanya!

Sebarkan artikel ini
Pertamina Berubah: SAF Bahan Baku Baru Akan Mengubah Segalanya!
Pertamina Berubah: SAF Bahan Baku Baru Akan Mengubah Segalanya!
Example 468x60

MEMO

PT Pertamina memperluas upayanya dalam adopsi bioenergi dengan fokus pada pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menghadapi tantangan transisi energi menuju solusi yang lebih berkelanjutan. Meskipun saat ini SAF yang diproduksi masih mengandalkan minyak sawit murni, Pertamina sedang menjajaki berbagai alternatif bahan baku lain, termasuk minyak jelantah dan cangkang kelapa sawit, serta Crude Coconut Oil (CNO). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan keberagaman sumber bahan baku dan mendukung target energi terbarukan di Indonesia.

Pertamina Mengungkap Rencana Ambisius untuk Diversifikasi Sumber Bahan Baku SAF

PT Pertamina sedang mengintensifkan upayanya dalam mengadopsi bioenergi di Indonesia melalui produk Sustainable Aviation Fuel (SAF), atau yang dikenal sebagai bioavtur. Langkah ini diambil untuk menghadapi tantangan dalam transisi energi menuju solusi yang lebih ramah lingkungan.

Saat ini, SAF yang diproduksi oleh Pertamina masih mengandalkan campuran minyak sawit murni. Namun, sebenarnya ada beberapa alternatif bahan baku lain di luar minyak kelapa sawit yang bisa digunakan untuk bioavtur. Menurut Wisnu Medan Santoso, Senior Vice President Business Development Pertamina, salah satu alternatif yang sedang dipertimbangkan adalah penggunaan minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO).

Dalam sesi diskusi yang berlangsung di Jakarta pada Selasa (10/9/2024), Wisnu menjelaskan, “Kami sedang mempertimbangkan beberapa opsi, salah satunya adalah memanfaatkan jaringan SPBU yang kami miliki di seluruh Indonesia sebagai sarana untuk mengumpulkan minyak jelantah.”

Wisnu juga mengungkapkan bahwa Pertamina tengah mengeksplorasi potensi penggunaan bahan lain seperti cangkang kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME). Namun, dia menilai bahwa pengumpulan cangkang kelapa sawit akan menjadi tantangan tersendiri.

“Dari segi pengumpulan, cangkang kelapa sawit tidak seideal minyak jelantah,” tambahnya.

Selain itu, Pertamina sedang menjajaki kemungkinan memanfaatkan kelapa yang tidak layak konsumsi untuk diolah menjadi Crude Coconut Oil (CNO) sebagai bahan baku bioavtur. Wisnu menjelaskan bahwa tantangan utama dalam penggunaan CNO adalah ketersediaan stok yang terbatas dibandingkan dengan minyak jelantah yang cukup melimpah.

“Ketersediaan bahan baku menjadi faktor penting dalam pembangunan proyek jangka panjang. Jika bahan bakunya tidak tersedia secara konsisten, akan sulit untuk mendapatkan pembiayaan. Meskipun kelapa memiliki potensi, ketersediaannya tidak sebanyak minyak jelantah,” ujar Wisnu.

Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo, juga menambahkan bahwa kelapa reject merupakan salah satu potensi bahan baku SAF yang diakui. “Kelapa reject memang bisa menjadi salah satu bahan baku untuk bioavtur atau SAF,” katanya.

Namun, ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk merealisasikan potensi ini. Salah satunya adalah pembudidayaan komoditas kelapa sawit yang saat ini masih dilakukan secara tradisional di perkebunan rakyat dan belum terindustrialisasi secara luas.

Untuk itu, ada rencana penambahan tugas bagi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mengelola komoditas selain kelapa sawit, seperti kakao dan kelapa. “Kami akan fokus pada pengembangan budidaya dan hilirisasi komoditas tersebut. Ketika industri kelapa sawit dan komoditas lainnya berkembang, potensi untuk mengembangkan SAF juga akan meningkat,” ujar Edi Wibowo.

Strategi Diversifikasi Bahan Baku dan Tantangan Pengembangan SAF oleh PT Pertamina

PT Pertamina berkomitmen untuk memperluas sumber bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari sekadar minyak sawit murni menjadi bahan alternatif lainnya. Melalui penggunaan minyak jelantah, cangkang kelapa sawit, dan Crude Coconut Oil (CNO), Pertamina berharap dapat mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan baku dan meningkatkan keberagaman sumber energi terbarukan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.