Dalam upaya membantu individu berhenti merokok, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, mengungkapkan bahwa permen karet dapat menjadi elemen terapi yang efektif.
Penjelasannya tentang penggunaan permen karet sebagai bagian dari manajemen berhenti merokok memberikan wawasan penting terkait solusi alternatif untuk mengatasi kecanduan tembakau.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, permen karet bisa menjadi salah satu komponen terapi yang membantu individu berhenti merokok. Ia menjelaskan bahwa permen karet dapat menjadi bagian dari strategi untuk mengatasi ketergantungan, gejala penarikan, dan pola perilaku terkait.
Agus mengungkapkan pandangannya dalam sebuah sesi webinar pada hari Selasa (9/1), menyebutkan bahwa perokok seringkali membutuhkan sesuatu yang ada di mulut saat kebiasaan merokok dilakukan. Dalam hal ini, permen karet menjadi pengganti yang memungkinkan dalam proses terapi perilaku.
Dalam proses manajemen berhenti merokok, Agus menjelaskan tentang empat aspek yang perlu diperhatikan, yakni manajemen ketergantungan, manajemen penarikan nikotin, perubahan perilaku, dan dukungan lingkungan.
Penggunaan permen karet dianggap sebagai bagian dari strategi perubahan perilaku. Agus menjelaskan bahwa permen karet bisa menggantikan fungsi rokok yang biasanya dipegang oleh tangan, sehingga mulut sibuk dengan aktivitas mengunyah daripada memegang rokok.