MEMO, Semarang: Menjelang kedatangan jamaah haji di tanah suci Mekah, penjualan pernak-pernik ibadah haji di Kota Semarang mengalami peningkatan yang signifikan.
Pemilik toko Armina, Bu Djoko, mengungkapkan bahwa permintaan perlengkapan haji sudah terasa sejak sebelum masa keberangkatan.
Dalam menghadapi lonjakan pesanan, toko tersebut telah mempersiapkan beberapa oleh-oleh seperti kurma, coklat, air zam-zam, dan souvenir lainnya. Namun, pandemi COVID-19 pada tahun sebelumnya dan pembatasan usia jamaah haji menyebabkan toko mengalami kerugian.
Persiapan Jamaah Haji: Peningkatan Permintaan Perlengkapan Pernak-pernik Haji di Kota Semarang
Pada tanggal 7 Juli 2023, jamaah yang sedang menjalankan ibadah haji di Mekah, tanah suci, diperkirakan akan kembali. Situasi ini berdampak pada peningkatan penjualan pernak-pernik ibadah haji di Kota Semarang.
Bu Djoko, pemilik toko Armina yang menjual perlengkapan pernak-pernik haji, mengatakan bahwa peningkatan penjualan sudah terasa sebelum keberangkatan jamaah haji tahun ini.
“Persiapan telah dilakukan sejak lama, sebelum jamaah berangkat haji mereka membutuhkan perlengkapan pakaian. Banyak calon jamaah haji yang sudah memesan.
Bahkan sejak kemarin sudah banyak yang mengambil pesanan, ada yang memesan langsung dari Arab Saudi,” ungkap Djoko pada Selasa, 4 Juli 2023.
Perlunya Persiapan Oleh-oleh Haji: Kurma, Coklat, dan Air Zam-zam sebagai Pilihan Utama
Dalam menghadapi lonjakan pesanan, Bu Djoko telah menyiapkan beberapa contoh oleh-oleh, seperti kurma, coklat, air zam-zam, dan souvenir lainnya, untuk memudahkan calon pembeli. “Kami sudah menyiapkan contoh oleh-oleh terutama makanan.
Sedangkan barang non-makanan sudah dipajang, misalnya sajadah, kerudung, atau mukena, yang bisa dibeli langsung atau dengan sistem cicilan.
Namun, untuk makanan hanya diberikan contoh saja, jadi diambil dalam waktu kurang dari seminggu,” jelas Bu Djoko.
Dia juga menambahkan bahwa jumlah jamaah haji tahun lalu hanya mencapai 50% dibandingkan tahun ini karena adanya pembatasan usia dan pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, toko tersebut juga mengalami kerugian karena beberapa stok makanan mudah basi.
“Di tahun ini, banyak jamaah haji dari kalangan lansia yang pemberangkatannya tertunda karena pandemi.
Sebelum pandemi, saya sudah memesan barang dan makanan, tetapi setelah pandemi, toko ini langsung ditutup selama 2 tahun karena tidak ada ibadah haji,” tambahnya.
Bu Djoko berharap agar calon jamaah haji dan umrah di masa depan diberikan kelancaran. Hal ini juga akan berdampak pada peningkatan penjualan oleh-oleh dan souvenir haji. (Wulan)
Penjualan pernak-pernik ibadah haji di Kota Semarang mengalami peningkatan signifikan menjelang kedatangan jamaah haji. Pemilik toko Armina, Bu Djoko, telah melakukan persiapan dengan menyiapkan contoh oleh-oleh dan perlengkapan haji.
Meskipun toko mengalami kerugian pada tahun sebelumnya akibat pandemi dan pembatasan usia jamaah haji, harapannya adalah agar jamaah haji dan umroh mendapatkan kelancaran di masa depan, yang juga akan berdampak pada peningkatan penjualan oleh-oleh dan souvenir haji.